Tim dari Center for Sustainable Farm System (CeSFARMS) UNRAM saat memantau lokasi yang rencananya menjadi pusat pembibitan. (foto: ist)
Berita ini Kerjasama Dinas Kominfo Sumbawa Barat dengan PenaTenggara.com
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Mandiri benih padi. Itu merupakan salah satu target Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat melalui Dinas Pertanian tahun 2026 mendatang.
Mandiri benih merupakan agenda kerja pemerintah dalam rangka memantapkan ketahanan pangan, terlebih lagi petani diharapkan mampu memproduksi benih secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan lokal.
Kelompok-kelompok tani akan di berdaya. Terlebih lagi akan mengikuti pelatihan, mendapatkan fasilitas dan bantuan seperti administrasi, rekomendasi produsen benih, alat pertanian, gudang, dan lantai jemur.

nah, sebagai upaya untuk menyukseskan kegiatan itu Dinas Pertanian melalui Bidang Sarana dan Prasarana (Saspras) melakukan kerjasama dengan Universitas Mataram melalui Center for Sustainable Farm Systems (CeSFARMS) atau pusat studi sistem pertanian berkelanjutan.
Menindaklanjuti kerjasama tersebut, CeSFARMS Unram melakukan survey lapangan di spot yang rencananya menjadi lokasi central pembibitan di wilayah pertanian Belisung.
Tim itu terdiri dari Dr. Ir. Kisman .M.Sc., yang merupakan ahli benih. Dr. I Wayan Yasa, ST., MT merupakan peneliti tehnik. Selanjutnya, Ir. I Gusti Lanang Parta Tanaya, MAppSc, Ph.D yang merupakan peneliti sosek. Handromy Hawary, M.Si anggota tim benih dan didampingi Jon Agus Suhadi.S.Pt., M.M.Inov., Kabid Sarana dan Prasana Dinas Pertanian.
Kepala Dinas Pertanian, Jamilatun S.Pt.,MM.Inov melalui Kabid Saspras Jon Agus Suhadi mengatakan pada media, bahwa kedatangan tim dari UNRAM tersebut guna pengambilan data untuk selanjutnya pembuatan layout fasilitas usaha pada produksi benih padi di KSB.
“Pemda menyiapkan Sarpras pembangunan produksi bibit benih padi. Target kami kebutuhan benih padi di tingkat desa harus terpenuhi tanpa bergantung pada pasokan luar,” bebernya pada media.
Program ini, sambungnya akan bekerja sama dengan Kelompok Tani (Poktan), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan kelompok penangkar benih. Mereka akan mendapatkan fasilitas diantaranya bantuan berupa rekomendasi resmi sebagai produsen dan pengedar benih.
“Tidak sampai disitu, Pemda juga menyediakan sarana prasarana pendukung seperti alat pertanian seperti seat cleaner, alat panen, gudang penyimpanan hingga lantai jemur,” terangnya.

Masih dari keterangan Jon Agus, dengan hadirnya bibit benih padi di Sumbawa Barat, diharapkan mampu memberikan multiplayer effect pada petani baik dari segi ekonomi maupun kapasiti.
Sementara itu, Dr. Ir. Kisman .M.Sc ahli Benih mengatakan tekstur dan kultur tanah yang akan dijadikan sebagai sentra pembibitan benih padi di BBU Blisung adalah tanah liat atau lempung karena kemampuannya menahan air. Jenis padi untuk pembibitan adalah varietas Invari 32 yang tahan terhadap serangan hama dan nasinya empuk.
Dengan demikian, menurut Dr. Kusman kultur tanah di Sumbawa Barat memungkinkan untuk pembibitan benih. Oleh karena itu diperlukan jalan keluar-masuk, gudang transit, lantai jemur, processing dan penyimpanan, showroom dan lantai jemur.
“Irigasi, jalan, listrik, serta fasilitas penunjang seperti gudang penyimpanan, laboratorium pertanian, dan pusat pelatihan. Infrastruktur ini mendukung proses hulu (pengolahan lahan) hingga hilir (penyimpanan dan distribusi) serta peningkatan kualitas dan kuantitas produksi benih padi,” paparnya.
Terakhir, ahli benih itu mengatakan yang paling penting dalam mandiri benih padi ini adalah daya dukung sistem irigasi.
“Saluran irigasi, bendungan, dan sumur itu penting untuk memastikan ketersediaan air yang stabil bagi tanaman, terutama pada musim kemarau,” pungkasnya. (deP)
