PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Dalam waktu dekat, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat melalui Dinas Pertanian akan menggelar vaksinasi bagi hewan sapi di Desa Seloto, Kecamatan Taliwang.
Hal itu dilakukan untuk menambah kekebalan tubuh pada sapi agar terhindar dari penyakit Septicemia Epizootica (SE) atau yang akrabnya dikenal ngorok.
Sebagai mana diketahui, penyakit SE pada hewan merupakan suatu penyakit infeksi akut secara menahun dan terjadi secara sistemik. Penyakit ini pula sering terjadi terutama pada musim hujan. Apabila sapi memiliki ketahanan tubuh rendah, bisa menyebabkan terjadinya serangan bahkan berujung pada kematian.
“Pelaksanaan vaksinasi SE sangat tepat dilakukan seperti cuaca saat ini,” ungkap Kepala Dinas Pertanian, Suhadi SP pada media, Selasa (30/11) usai mengikuti kegiatan Sidang Paripurna di kantor DPRD setempat.
Penyakit ini, terang Suhadi sering menimbulkan kerugian besar bagi peternak apabila tidak ditanggulangi secara seksama. Mengenai tanda-tanda hewan terserang penyakit ini ialah mulut berbusa dan berbuih serta selera makan makan yang berkurang.
Pemerintah, sambungnya tidak menginginkan hewan ternak milik petani yang mati secara mendadak lantaran kekebalan tubuh rendah akibat SE. Dinas Pertanian melalui Bidang Peternakan akan ‘jemput bola’ atau proaktif dalam memberikan vaksinasi pada hewan.
“Soal vaksinasi sapi di Desa Seloto, tidak ditetapkan berapa dosis. Yang jelas, semua sapi yang ada di desa itu akan kami vaksin,” bebernya.
Apakah vaksinasi sapi yang diberikan ke Desa Seloto menyusul ternak milik warga mati, Suhadi membatah. Pihaknya turun lebih kepada memberikan pelayanan agar sapi milik warga tetap sehat dan petani tidak lagi dihantui oleh penyakit itu.
“Selain Seloto, desa lainnya akan kita berikan pelayanan yang sama termasuk Desa Tapir dan wilayah Poto Tano yang dianggap sebagai daerah kantong sapi,” papar mantan Kabid Anggaran itu.
Ia menambahkan, dalam mekanisme vaksinasi Sapi di Desa Seloto, pihaknya mengajak masyarakat setempat untuk bersinergi terkait rencana itu. Kita semua, terangnya tentu tidak menginginkan kejadian beberapa minggu lalu yaitu sapi mati terulang kembali-yang menurut hasil uji labolatorium hewan itu mati karena serangan SE.
“Pelayanan vaksin hewan ini untuk kenyamanan petani atau peternak. Mereka sendiri yang merasakan dampaknya,” pungkas Kadis Pertanian. (deP**)