Mentri PUPR RI, Basuki Hadimuljono (kanan) bersama Gubernur NTB, Dr. H. Zulkifliemansyah dan Fud Syaifuddin ST (Wabup KSB)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) -Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono kepada jajarannya untuk tetap merawat lingkungan dalam setiap proyek pembangunan infrastruktur, seperti tidak merusak lingkungan sekitarnya.
Hal itu disampaikan Basuki saat meninjau pembangunan Bendungan Tiu Suntuk di Desa Mujahidin Kecamatan Brang Ene Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat, 14 Oktober 2022.
“Pembangunannya jangan sampai merusak lingkungan di sekitarnya. Untuk itu metode konstruksi yang sudah tersusun harus diikuti dengan benar,” ungkap Basuki.
Didampingi Dirjen KSDA, Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc. dan Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, ST, Basuki meminta pembangunan Bendungan Tiu Suntuk dengan biaya Rp 1,2 triliun itu dilakukan secara tertib dan tepat dengan tetap menjaga kondisi lingkungan sekitar.
Dalam mengerjakan semua tahapan pembangunan infrastruktur, aspek keselamatan harus juga menjadi perhatian utama semua pihak.
” Ini agar tujuan selamat untuk semua dapat tercapai,” cetusnya.
Basuki juga berpesan agar pengawasan pekerjaan bendungan lebih ditingkatkan dan dapat diselesaikan tepat waktu dengan kualitas yang terbaik.
“Saya minta kepada Pak Wabup KSB agar tetap mengontrol dan mengawasi pembangunan Bendungan ini. Pembangunan bendungan yang awalnya direncanakan selesai Desember 2023, saya harapkan bisa dipercepat dan diselesaikan pada Agustus 2023,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, ST, menyatakan, Bendungan Tiu Suntuk merupakan salah satu dari enam bendungan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun di NTB. Banyak potensi yang dimiliki atas pembangunan Bendungan itu.
” Selain untuk menyuplai air baku wilayah pertanian, juga memiliki potensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM),” terangnya.
Di samping manfaat tersebut, dengan adanya Bendungan tambah Wabup, wilayah setempat memiliki kesempatan untuk mengembangkan pariwisata yang berdampak pada peningkatan perekonomian.
“Ini tentu akan terus kita awasi karena sudah menjadi tugas dan kewajiban memastikan setiap pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah berjalan dengan baik,”tandasnya.
Diketahui, pembangunan Bendungan Tiu Suntuk dilakukan sejak Februari 2020 dan ditargetkan rampung pada Desember 2023. Pembangunan dilakukan dalam dua paket dimana Paket I dilaksanakan oleh PT Nindya Karya dan PT Bahagia Bangun Nusa (KSO), sedangkan Paket II oleh PT PP-Marfri (KSO).
Bendungan Tiu Suntuk merupakan bendungan yang termasuk dalam pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan air. (KA.02/KominfoKSB)