
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Proses tidak akan menghianati hasil. Kalimat tersebut rasanya tepat dialamatkan kepada Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa Barat dalam memerangi dan menurunkan angka kemiskinan.
Sebagaimana diketahui, bahwa jumlah warga miskin di tanah Pariri Lema Bariri sebanyak 1.586 kk dengan 4.483 jiwa atau 3,32 persen dari total warga Sumbawa Barat.
Menyikapi jumlah warga miskin tersebut, pemda memiliki salah satu program unggulan yang bermuara pada teman-teman miskin itu keluar dari zona susah menuju zona nyaman yang tentunya di barengi dengan kemandirian usaha dan ekonomi.
“Tahun ini, terdapat tiga Kelompok Usaha Bersama (KUBe) bentukan warga miskin yang kami bantu,” terang Kepala Dinas Sosial, dr. H. Syaifuddin melalui Kepala Bidang Data dan Informasi, Andi Suwandy S.IP pada media, Senin 14 November di ruang kerjanya.
Tiga kelompok itu, terang Andi bergerak pada usaha berbeda. KUBe Saling Sakiki di bidang jasa Laundry. KUBe Injeksi di bidang otomotif atau usaha perbengkelan dan KUBe Nelayan di bidang nelayan. Tiap kelompok usaha yang anggotanya lima orang itu, sambungnya Andi mendapatkan bantuan sebesar Rp. 15.000.000,-.
Kendati demikian, kelompok tidak akan menerima berupa uang yang dapat di jadikan sebagai modal usaha. Akan tetapi, kelompok mendapatkan barang/peralatan untuk menunjang usaha.
“Mereka kelompok penerima hanya terima beres. Nanti pengadaannya, pemda yang akan lakukan sesuai kebutuhan,” ujarnya.
nah, setelah barang yang dibutuhkan diserahkan, selanjutnya Pemda memberikan pendampingan hingga kelompok itu sukses. Kemudian, kesuksesan kelompok tersebut diharapkan menggugah warga miskin lainnya untuk mau berusaha menuju kemandirian ekonomi.
“Selama kita berikhtiar untuk mau berubah, Insya Allah pasti ada jalan,” beber Kabid Datin.
Menurutnya, ada banyak usaha yang bisa di garap sebagai sumber pendapatan keuangan pribadi atau keluarga.
“Pola pemberdayaan seperti ini di jadikan pilot project. Jika peminat banyak dan berhasil, maka akan kami teruskan,” imbuhnya seraya mengatakan target Dinas Sosial tiap tahun ada keluarga miskin yang graduasi ke zona nyaman. (deP)