Ilustrasi kesenangan anak saat bermain. (Foto: ist)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Sumbawa Barat merupakan salah satu dari tiga kabupaten/kota di Nusa Tenggara Barat yang belum menyandang Kabupaten Layak Anak (KLA).
Guna meraih predikat tersebut, pemerintah setempat melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) telah menyerahkan secara keseluruhan dokumen dan indikator terkait dengan penilaian KLA ke dalam sistem penilaian.
Selain dari itu, rasa optimis itu juga membumbung setelah pihaknya melakukan penilaian mandiri yang hasilnya sudah melewati nilai atau point minimal.
Prihal tersebut diutarakan oleh Kepala DP2KBP3A, H. Tuwuh yang di wawancara di ruang kerjanya, Rabu 29 Maret 2023 pagi tadi.
“Penilaian ini akan berakhir di tanggal 31 Maret 2023 mendatang,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sejak tnggal 31 Maret hingga selanjutnya akan di lakukan penilaian oleh Tim Provinsi dan seterusnya di nilai oleh tim dari pemerintah pusat sampai pada penetapan status KLA itu sendiri.
Lanjut H. Tuwuh menjelaskan untuk KLA memiliki lima tingkatan yang tentunya diiringi dengan point tiap tingkatan. Ada KLA tingkat pratama dengan nilai 500-600, KLA tingkat Madya dengan nilai 601-700. KLA Tingkat Nindya dengan nilai 701-800. KLA tingkat Utama nilai 801-900 dan yang tertinggi adalah KLA Paripurna dengan nilai 901-1000.
“Kami optimis, tahun ini KSB bisa meraih predikat KLA dan sejajar dengan tujuh kabupaten/kota lain di NTB yang telah lebih dulu menyandang predikat dimaksud,” beber H. Tuwuh.
Lebih jauh mantan Kepala Dinas Kesehatan itu memaparkan, bahwa (KLA) ini merupakan muara dari sebuah sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian secara kolektif. Tidak bisa sepenuhnya di bebankan kepada pemerintah. Mesti juga hadir masyarakat, badan usaha, dan terencana secara menyeluruh serta berkelanjutan dalam kebijakan, program, kegiatan untuk menjamin terpenuhinya hak dan perlindungan anak.
“Kolaborasi besar untuk KLA ini,” ujarnya seraya mengatakan dalam penilaian KLA ini melibatkan 18 OPD beberapa organisasi hingga kemitraan dengan institusi vertikal.
Di momentum ramadhan ini, Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat berdo’a bersama agar tahun ini KSB menjadi KLA. Kalau sudah KLA, maka secara paralel nanti, organisasi perangkat daerah lainnya di harapkan meningkatkan kerjanya agar Sumbawa Barat mampu mempertahankan hingga mencapai predikat KLA Paripurna.
“Kalau KSB masuk dalam KLA, tentu kemuliaan dirasakan dan juga untuk anak-anak,” pungkasnya. (deP)