Tim penilai dari Kementrian Kesehatan RI saat meninjau langsung pelayanan Hemodialisa di RSUD Asy-Syifa’. (Foto: ist)
Berita ini Kerjasama Kominfo Sumbawa Barat dengan PenaTenggara.com
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Setelah dilakukan proses penilaian yang cukup panjang oleh Kementrian Kesehatan RI, akhirnya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa’ menerima perpanjangan ijin pelayanan Hemodialisa untuk lima tahun kedepan.
Dengan demikian, Dirut RSUD Asy-Syifa, dr. Carlof Sitompul pada media mengatakan, ijin perpanjangan itu dilakukan pada 5 Juli 2023 dan telah disetujui pada 17 Juli 2023.
Dikatakannya, izin pelayanan dialisis oleh Kementerian Kesehatan baru pertama kali dilaksanakan oleh pihaknya sesuai dengan aturan terbaru. Semua civitas hospitalia bergerak untuk tahapan-tahapan penilaian yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan. Baik itu melalui zoom, pemeriksaan dokumen hingga pemeriksaan peralatan yang semuanya menguras energi dan pikiran. Semua itu dilakukan untuk betul-betul memastikan pelayanan dialisis yang diberikan sesuai dengan standar yang dipersyaratkan oleh Kementerian Kesehatan.
“Kita bersyukur, perpanjangan ijin Hemodialisa di rumah sakit disetujui oleh teman-teman di Kemenkes,” ujarnya pada media, Jum’at (14/7).
Pada saat penilaian lalu, sambungnya, turut mendampingi dr. Hansen,SpPD-KGH yang merupakan konsultan Ginjal-Hipertensi yang juga supervisor pelayanan Hemodialisa di RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat dan bertugas sejak November Tahun 2022. Selain itu, ikut serta dr.Franky,SpPD dan dr.Gus De J, SpPD serta tim Hemodialisa RSUD Asy-Syifa’.
“Pasien gagal ginjal yang melakukan cuci darah sedari awal sebelum adanya komplikasi lanjutan, itu akan meningkatkan harapan hidup pasien gagal ginjal,” terangnya.
Terhadap perpanjangan ijin Hemodialisa yang telah di setujui, Direktur RSUD itu merasa bangga dan bersyukur, terlebih sebagai rumah sakit pertama di Pulau Sumbawa yang menyediakan pelayanan Hemodialisa dapat terus memberikan pelayanan dialisis bagi masyarakat.
“Kita (rumah sakit Asy-Syifa’) yang lebih dulu membuka layanan Hemodialisa di Pulau Sumbawa tahun 2017. Seiring perkembangan waktu, sekarang sudah banyak fasilitas kesehatan di kabupaten/kota lain yang telah membuka pelayanan serupa,” bebernya.
Lebih jauh dr. Carlof mengutarakan, sudah menjadi tanggung jawab bahwa pihaknya harus terus berkembang dan memperbaiki hal-hal yang dapat menunjang pelayanan Hemodialisa demi memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien.
“Terima kasih dan apresiasi kami sampaikan kepada semua tim yang terlibat. Mendedikasikan diri untuk kemantapan pelayanan kesehatan,” pungkasnya. (deP)