Kepala Dinas Damkarmat Sumbawa Barat, Drs. H. Abdul Razak. (Foto: ist)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Dalam rangka mempercepat pelayanan ‘respon time’ kebakaran pada masyarakat, Dinas Pemadam Kebakaran dan Keselamatan (Damkarmat) Sumbawa Barat membangun pos sektor Jereweh dan Seteluk.
Pembangunan dua unit pos sektor itu merupakan bagian dari Standar Pelayanan Minimal (SPM), terlebih diperkuat dalam Peraturan Bupati (Perbup) nomor 68 tahun 2018 dan dirubah kembali menjadi Perbup nomor 28 tahun 2022.
“Anggaran pembangunan dua pos baru itu cukup besar. Satu unit di bandrol dengan nilai Rp. 600 juta,” terang Kepala Damkarmat, Drs. H. Abdul Razak pada media Kamis 18 Juli 2024.
Dengan nilai yang cukup besar ini, ungkap Razak, cakupannya bukan pada pembangunan fisik saja. Melainkan juga untuk pengadaan meubel dan perangkat pendukung lainnya, seperti tandon air.
“Semua kecamatan, kita upayakan memiliki satu unit pos Damkar. Dengan demikian, jika terjadi bencana kebakaran bisa di minimalisir,” ujar mantan Kabag Pemerintahan itu.
Ia menambahkan, tahun ini terdapat anggaran untuk pembebasan lahan pos Damkar Maluk, Sekongkang dan Brang Rea. Ini menandakan, upaya Pemda dalam memberikan pelayanan kebencanaan kebakaran.
“Untuk pos Damkar Brang Ene dan Taliwang, masih disatukan dengan markas komando KTC. Sedangkan untuk kecamatan lainnya akan memiliki pos komando Damkar masing-masing,” bebernya.
Seiring munculnya pos Damkar di tiap kecamatan, maka secara paralel akan dilakukan pengadaan mobil armada tempur dan mobil air suplay. Targetnya minimal di tiap pos Damkar terdapat mobil tempur dan mobil air suplay. “Insya Allah, tahun depan kita upayakan untuk pengadaan satu unit mobil tempur. Pengadaanya step by step tergantung keuangan daerah,” imbuhnya.
Lebih jauh Razak menerangkan, dalam upaya penanggulangan-minimalisir kebakaran merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada Pemerintah Desa (Pemdes)-mitigasi bencana untuk dapat melakukan pengadaan mesin pemadam mini terutama bagi desa atau perkampungan yang jaraknya cukup jauh dari Pos Damkar.
“Di Desa juga mesti ada mesin atau alat pemadam mini untuk meminimalisir kebakaran,” pungkasnya. (deP)