Nampak pekerja menggunakan alat berat melakukan pengaspalan pada jalan ruas Senayan – Lamusung. (Foto: ist)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — 20 November 2024, Sumbawa Barat genap berusia 21 tahun.
Menginjak usia remaja, Sumbawa Barat terus berbenah di berbagai sektor. Menggairahkan pertumbuhan ekonomi wilayah disertai dengan kehadiran permukiman penduduk.
“Tahun 2023 lalu, Bidang Bina Marga menuntaskan pembangunan jalur dua jalan utama Zainuddin Abdul Majid (ZAM) dari simpang empat Tugu Pesawat-Telaga dengan nilai ±Rp 30 milyar,” ungkap Kepala Dinas PUPR Sumbawa Barat, Syahril ST.,M.Si pada media, Sabtu 1 Desember 2024.
Saat ini, sepanjang wilayah tersebut dapat dijadikan sebagai kawasan baru untuk pertumbuhan ekonomi dan permukiman penduduk. Dan itu dipertegas dalam Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (Perda RTRW) Sumbawa Barat yang merupakan induk dari design pembangunan secara keseluruhan. Lebih dari itu, pelaku usaha mulai menggeliat seiring waktu.
Ini menandakan, ujar Syaril-akrabnya disapa, bahwa kehadiran dan kemantapan jalan dapat menjadi instrumen penggerak pertumbuhan ekonomi baru. Akses muda dan juga nyaman untuk transportasi. “Dulu, sebelum jalan ini terbangun, ekonomi di Kecamatan Taliwang lebih terpusat di dalam kota. Kini mulai bergeser sedikit demi sedikit. Dan di sepanjang jalan ZAM, tumbuh dengan aneka usaha,” terangnya.
Nah, pada tahun 2024 ini, teman-teman di Bina Marga membangun satu ruas jalan dari Desa Senayan-Desa Lamusung yang panjangnya ± 4,9 kilometer dengan anggaran ±Rp 29 milyar. Kehadiran dari jalan ini akan memangkas waktu perjalan dari Desa Senayan ke Desa Lamusung-begitu pun sebaliknya.
Kalau jalan alternatif ini rampung, sambung Kabid Bina Marga itu, maka masyarakat dapat menikmati akses jalan dimaksud baik untuk angkut hasil bumi atau mobilisasi angkutan barang. Dengan demikian, akan mengurangi kepadatan pengguna jalan pada pada ruas jalan sebelumnya.
“Sedang tahap penyelesaian. Insya Allah, dalam waktu dekat jalan itu rampung dan dapat digunakan,” ungkapnya seraya berharap semoga tidak ada aral melintang sehingga jalan itu rampung pengerjaan tepat waktu dan berkualitas.
Lebih jauh lagi, jalan yang melintasi Desa Lamusung, Tapir dan Desa Senayan itu untuk mendukung agro industri poto tano serta kawasan industri Maluk.
“Jalan itu bisa dikatakan sebagai jalan alternatif untuk mengurai arus kendaraan akibat kepadatan lalu lintas barang dan juga orang,” terangnya.
Terakhir, ujarnya, persoalan penanganan jalan juga tersebar di semua kecamatan. Pemantapan jalan desa untuk memperkuat akses dan mobilisasi.
“Kita membutuhkan anggaran ±Rp. 353 milyar untuk jalan. Jalan ini merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat,” pungkasnya. (deP)