Sumbawa Barat – Keberadaan Bandara Baru di Desa Kiantar, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, sempat menuai pro dan kontra terkait pembebasan lahan untuk Bandara tersebut, bahkan Bupati sempat dituding hanya mencari sensasi dan popularitas untuk mencari modal menjadi calon Gubernur 2024.
Akan tetapi, hal tersebut membuat Bupati Sumbawa Barat terus berjuang dan meyakinkan masyarakat, kalau keberadaan Bandara Baru Kiantar sangat dibutuhkan, terlepas dari semua tudingan, ini semata-mata demi kemajuan Bumi Pariri Lema Bariri.
Karena kegigihannya dalam memperjuangkan keberadaan Bandara tersebut terkait pembebasan lahan, akhirnya tuntas, lahan seluas 124 hektar dari yang dibutuhkan untuk bandara tersebut, tuntas dilakukan pembebasan lahan dengan sistim ganti untung.
“Alhamdulillah Pembebasan lahan seluas 124 hektar untuk kepentingan Pembangunan Bandara Kiantar tuntas dibayarkan,” kata Bupati disela-sela sambutannya saat Launching Perdana pelayaran Kapal Cepat KM Tenggara Satu dengan rute dermaga F3 Poto Tano ke Labuan Lombok Lotim, pada Kamis (9/9/2021).
Dengan tuntasnya pembayaran pembebasan tanah Bandara tersebut, lanjutnya, maka segera dilakukan penyusunan DED, DED atau detailed engineering design merupakan perencanaan yang lebih rinci dan lengkap dalam bentuk gambar-gambar design beserta spesifikasinya yang siap dilaksanakan di lapangan. termasuk kajian kajian lainnya sesuai SOP pembangunan bandara baru tersebut.
“Setelah melalui beberapa tahapan kajian dan dokumen lengkap, insya Allah tahun 2022 pembangunan bandara baru segera dilakukan,” pungkas Bupati.