Sumbawa Barat – Puluhan warga Desa Maluk, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat dan Pemuda Sumbawa Barat melakukan aksi unjuk rasa tepatnya, di depan Toko SKS milik H. Yandri, Sabtu (25/9/2021).
Kedatangan puluhan warga, termasuk tokoh adat, tokoh agama dan tokoh pemuda hingga menyegel toko tersebut, tiada lain mendesak pemilik lahan smelter yang masih mempertahankan lahannya untuk pembangunan smelter segera di jual kepada pemerintah setempat.
“Untuk sementara toko SKS ini kami segel hingga ada kejelasan dari yang bersangkutan sebab tinggal yang bersangkutan yang belum melepaskan lahannya. Jadi, kami tunggu itikad baiknya, sebab proyek ini demi masa depan masyarakat KSB,” tegas Ketua Pemuda Sumbawa Barat, Boy Burhanuddin, kepada sejumlah wartawan usai melakukan aksi unjuk rasa.
Boy kembali menegaskan, rencana pembangunan smelter merupakan proyek berskala nasional, jadi menurutnya tidak alasan lagi bagi warga untuk menolak lahannya, sebab ini merupakan proyek yang di hajatkan untuk kepentingan umum.
“Kita minta pemilik lahan yang saat ini masih bertahan, segera melepaskan lahannya sebab proyek ini merupakan untuk kepentingan masyarakat rakyat KSB,” ujarnya.
Terkait aksinya hari ini, lanjutnya dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap banyaknya pengangguran di wilayah ini, kalau smelter di bangun tentu akan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi warga KSB.
“Jika proyek smelter segera di bangun, tentunya akan berdampak pada perputaran ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat lingkar tambang. Untuk itu, siapa saja yang menghambat maka kami akan lawan karena proyek ini untuk masa depan masyarakat KSB,” pungkasnya.