PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Dari delapan kecamatan di Kabupaten Sumbawa Barat, Kecamatan Brang Rea dan Taliwang dinyatakan resiko tinggi penyebaran virus rabies oleh Dinas Kesehatan.
Selain resiko tinggi, dua kecamatan itu sekaligus menjadi penyumbang terbanyak data kasus rabies yang saat ini Kecamatan Taliwang 36 kasus dan Brang Rea 7 kasus.
Sekretaris Dinas Kesehatan, Hj. Ernawati pada media, Rabu (13/4) mengatakan, bahwa jumlah kasus per/13 April ialah 68 kasus. Data tersebut, paparnya menunjukkan bahwa angka positif pasien rabies kian meningkat.
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk selalu berhati-hati disaat keluar rumah. Pasalnya, serangan dari anjing gila tidak bisa di prediksi.
“Serangan anjing gila, harus diwaspadai. Anak-anak jangan dibiarkan bermain lepas tanpa pendampingan dan pengawasan intens dari orang tua,” terangnya.
Mengenai serangan anjing ‘gila’ rabies di Sumbawa Barat, terangnya langsung menjadi attensi Kementrian Kesehatan. Buktinya, sejumlah pejabat kementrian turun langsung melakukan peninjauan serta mendatangi pasien.
“Kami serta petugas Puskesmas akan bekerja maksimal di tengah ramadhan ini memberikan pelayanan kesehatan pada pasien agar mereka lekas sembuh dan beraktifitas kembali,” ujarnya.
Disinggung mengenai lokasi serangan yang paling banyak, Ia mengatakan Kelurahan Menala, Kecamatan Taliwang yang cukup dominan dengan catatan 11 kasus.
“Kita berharap dengan adanya dukungan dari teman-teman Kementrian, kasus ini bisa merendah,” pungkasnya. (deP)
68 Kasus, Kecamatan Brang Rea dan Taliwang Resiko Tinggi Penyebaran Rabies di KSB
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Dari delapan kecamatan di Kabupaten Sumbawa Barat, Kecamatan Brang Rea dan Taliwang dinyatakan resiko tinggi penyebaran virus rabies oleh Dinas Kesehatan.
Selain resiko tinggi, dua kecamatan itu sekaligus menjadi penyumbang terbanyak data kasus rabies yang saat ini Kecamatan Taliwang 36 kasus dan Brang Rea 7 kasus.
Sekretaris Dinas Kesehatan, Hj. Ernawati pada media, Rabu (13/4) mengatakan, bahwa jumlah kasus per/13 April ialah 68 kasus. Data tersebut, paparnya menunjukkan bahwa angka positif pasien rabies kian meningkat.
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk selalu berhati-hati disaat keluar rumah. Pasalnya, serangan dari anjing gila tidak bisa di prediksi.
“Serangan anjing gila, harus diwaspadai. Anak-anak jangan dibiarkan bermain lepas tanpa pendampingan dan pengawasan intens dari orang tua,” terangnya.
Mengenai serangan anjing ‘gila’ rabies di Sumbawa Barat, terangnya langsung menjadi attensi Kementrian Kesehatan. Buktinya, sejumlah pejabat kementrian turun langsung melakukan peninjauan serta mendatangi pasien.
“Kami serta petugas Puskesmas akan bekerja maksimal di tengah ramadhan ini memberikan pelayanan kesehatan pada pasien agar mereka lekas sembuh dan beraktifitas kembali,” ujarnya.
Disinggung mengenai lokasi serangan yang paling banyak, Ia mengatakan Kelurahan Menala, Kecamatan Taliwang yang cukup dominan dengan catatan 11 kasus.
“Kita berharap dengan adanya dukungan dari teman-teman Kementrian, kasus ini bisa merendah,” pungkasnya. (deP)