Nampak anjing yang diduga rabies dan telah diambil sampel yang merupakan hasil Door to Door
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Warga Sumbawa Barat resah terhadap penyebaran virus anjing rabies. Hampir tiap hari muncul laporan warga mengenai adanya serangan.
Atas hal itu, Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian langsung mengambil langkah dengan metode door to door dengan tujuan pendataan sekaligus vaksinasi terhadap hewan yang dianggap rentan berkontribusi ikut menyebarluaskan virus tersebut, seperti anjing dan juga kucing.
“Door to door itu membuahkan hasil dan 350 dosis telah terealisasi vaksin pada anjing yang berpemilik,” terang Kepala Dinas Pertanian, Suhadi pada media, Selasa (5/4) di ruang kerjanya.
Dengan metode tersebut, papar Suhadi pihaknya dengan mudah menginventarisir jumlah anjing yang berpemilik dan mana anjing liar.
Sejauh ini, sambungnya, terdapat 3.434 anjing yang berpemilik dan kurang lebih 4.547 anjing liar. Artinya, jumlah populasi anjing di KSB sebanyak 7.981 ekor.
Kendati demikian, pihaknya menemui kendala lantaran anjing yang status berpemilik itu sebagian ada yang ikut dilepas liar dan menangkapnya cukup sulit. Sehingga, itu yang membuat laju vaksinasi hewan ini kelihatan agak lamban.
Selain langkah door to door, Bidang Peternakan juga telah melakukan droping vaksin sebanyak 940 dosis ke semua Puskesmas untuk bersama-sama menangani rabies.
“Selain yang sudah di drop, Pemda juga memiliki 1.060 dosis vaksin yang merupakan sisa tahun lalu dan ditambah lagi dengan 3.000 dosis yang merupakan pengadaan tahun ini,” bebernya.
Atas adanya serangan anjing liar, pihaknya menghimbau agar masyarakat berhati-hati.
Nah, mengenai anjing yang dinyatakan telah menyerang dan menggigit manusia, pihaknya telah mengambil sampel otak dan selanjutnya di kirim ke labolatorium untuk di uji.
“Semua harus hati-hati baik muda maupun dewasa. Anjing ‘rabies’ gila ini menyerang tanpa kenal waktu dan juga batasan usia,” pungkasnya. (deP/Advertorial)