PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Komitmen Pemkab Sumbawa Barat pada bidang penyehatan lingkungan dan penanganan sanitasi tidak usah diragukan lagi. Banyak gebrakan yang telah dilakukan salah satunya peningkatan kualitas jamban warga dengan memasang Septik Tank.
Tangki tersebut dipasang untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan akibat limbah rumah tangga. Dan lebih jauh lagi, tanah Pariri Lema Bariri sukses dengan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Adapun pilar dari STBM berdasarkan Permenkes No. 3 Tahun 2014 ialah, Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBABS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Pengelolaan Air Minum Makanan Rumah Tangga (PAMMRT), Pengamanan Sampah Rumah Tangga (PSRT), dan Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga (PLCRT).
“AMPL Award 2022 yang di selenggarakan oleh Bappenas ini, KSB masuk dalam daftar nominasi,” ungkap Kepala Dinas PUPR, Syahril ST pada media, Selasa (17/5).
Dari Provinsi Nusa Tenggara Barat, terdapat tiga kabupaten/kota yaitu Kota Mataram, Lombok Tengah dan KSB sendiri akan berangkat ke Jakarta yang penganugerahannya di jadwalkan pada tanggal 25 Mei 2022 mendatang.
Pada momentum penganugerahan juga, sambung Syahril, Bupati Sumbawa Barat Dr. Ir. H. W. Musyafirin MM bersama beberapa pimpinan daerah lainnya di Indonesia termasuk Anis Baswedan yang saat ini notabene Gubernur DKI akan menjadi pembicara dalam acara Konferensi Air Minum dan Sanitasi Nasional.
“Panitia AMPL Award sendiri, telah melakukan penilaian dan penjurian sebanyak dua kali. Pertama dilakukan pada 27 April 2022 lalu dan terakhir 17 Mei (hari ini,red),” terang Kadis PUPR itu.
Saat diwawancarai media usai penilaian akhir AMPL Award yang berlangsung di Sekretariat Daerah, mantan Kepala ULP itu menegaskan bahwa komitmen dan inovasi kerja pemerintah daerah pada bidang sanitasi menjadi attensi bahkan menjadi program utama 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati terpilih.
Lebih jauh Syahril mengatakan, sejauh ini 19.580 unit Tangki Septik telah dipasangkan di rumah warga. Selanjutnya Go Pinky untuk tahap penyedotan lumpur tinja ke rumah-rumah warga hingga forum yasinan sebagai salah satu instrumen informasi pelayanan dan pengaduan.
“KSB cukup konsen dalam bidang kesanitasian karena berhubungan erat dengan kesehatan dengan lingkungan. Kesehatan lingkungan berpengaruh juga pada kesehatan manusia,” imbuhnya.
Ia menambahkan, tahun 2020 lalu KSB menjadi tuan rumah Advokasi dan Horizontal Learning (AHL). Itu bisa menjadi barometer penilaian publik bahwa penanganan sanitasi di KSB sangat serius dan pejabat tinggi negara pun ikut hadir.
“Kendati demikian, suksesnya program penanganan sanitasi tidak lepas dari kontribusi masyarakat serta element lainnya. Menangani sanitasi harus bahu membahu,” pungkasnya. (deP/Advertorial)