Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin MM bersama Forkopimda saat Konfrensi Pers di Graha Fitrah, Selasa (28/6)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — PT. Amman Mineral Industri (AMIN) menetapkan 2.000 tenaga kerja dibutuhkan untuk pembangunan Smelter yang diperkirakan pekerjaanya selama dua tahun setengah.
Dari total kebutuhan tersebut, Sumbawa Barat mendapatkan 1.200 tenaga kerja atau 60 persen dari jumlah yang dibutuhkan.
Sedangkan untuk proses perekrutan tenaga itu, perusahaan akan bekerjasama dengan pemerintah Sumbawa Barat melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) menggunakan mekanisme rekruitmen satu pintu.
Demikian disampaikan Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin MM dalam konfrensi pers di Graha Fitrah, Selasa 28 Juni 2022.
Kendati 1.200 kuota naker untuk Sumbawa Barat telah ditetapkan oleh perusahaan, jumlah tersebut, terang Bupati tidak menutup kemungkinan akan naik jika job diskripsi yang di butuhkan oleh perusahaan bisa di isi oleh putra lokal.
“1.200 orang itu kuota sementara. Bisa naik tapi tidak bisa turun,” tegasnya.
Penyerapan tenaga kerja dengan jumlah yang disebutkan itu akan dilakukan secara bertahap. Tidak langsung secara menyeluruh.
“Puncak penyerapan Naker ini di Bulan September. Karena di Oktober, tenaga yang direkrut itu langsung kerja,” bebernya.
Lebih jauh Bupati mengatakan, selama konstruksi pabrik pemurnian emas itu akan di ‘keroyok’ oleh beberapa perusahaan yang tentunya pada usaha bidang masing-masing. Perusahaan tersebut, tegas Bupati haram untuk berkantor di dalam site. Mereka wajib berkantor di luar site karena memiliki multiplayer effect lainnya.
“Pemda konsern memperjuangkan warga lokal sejak masa konstruksi hingga beroperasinya Smelter itu,” gugah Bupati.
Mengenai job diskripsi, Bupati mengatakan bahwa Disnaker akan menyampaikan lebih lanjut rincian mengenai hal itu termasuk mensosialisasikannya kepada masyarakat.
“Smelter terbangun, maka akan tumbuh industri turunan lainnya dan itu pun pasti menyerap tenaga kerja,” pungkasnya. (deP)**