PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Dinas Kesehatan Sumbawa Barat mencatat bahwa kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di awal tahun 2023 pada Bulan Januari sebanyak 47 suspek.
Serangan paling banyak terjadi di wilayah Kecamatan Poto Tano yakni 12 kasus dan selebihnya tersebar di tujuh kecamatan lainnya.
Kendati terbilang cukup tinggi, jumlah tersebut belum bisa dikatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Awal musim seperti ini, kejadian cendrung tinggi karena faktor perubahan iklim dan juga cuaca. Kondisi itu juga memicu perkembangan nyamuk menjadi pesat,” beber Syaifullah, Sekretaris Dinas Kesehatan.
Disisi lain, tambah Syaiful, kasus 47 itu paling banyak terjadi di pekan pertama dan pekan kedua Januari. Minggu ketiga mulai landai menurun dan minggu keempat terjadi serangan tiga kasus saja.
“Kita bersyukur, karena kasus ini perlahan mulai menurun,” ujarnya.
Dalam konteks penanganan DBD secara umum di tanah Pariri Lema Bariri, Dikes telah melakukan berbagai upaya salah satunya mengajak masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat hingga melakukan gotong royong pemberantasan sarang nyamuk. Kerjasama itu membuahkan hasil dan itu dibuktikan dengan menyusutnya kasus DBD dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Tahun 2021 terjadi 187 kasus dan menurun di tahun 2022 menjadi 150 kasus.
“Edukasi kesehatan pada masyarakat tetap kami lakukan agar mereka mengerti dan paham bagaimana perkembangan penyakit di sekitar lingkungan,” terang Syaiful saat diwawancarai, 1 Februari 2023 di ruang kerjanya yang turut didampingi oleh Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, NS. Indra Alamsyah S.Kep. (deP)