PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Banjir bandang di Kabupaten Sumbawa Barat yang terjadi, 13 s/d 14 Februari 2023 lalu, tidak hanya merendam pemukiman warga. Akan tetapi, 858,87 hektar sawah juga ikut terendam.
Meskipun banjir tersebut menerjang Kecamatan Brang Rea dan Taliwang, namun debit air besar membuat dampaknya terhadap sektor pertanian cukup luas, bahkan hingga Kecamatan Seteluk.
Sawah terendam banjir itu 410 hektar di Kecamatan Brang Rea, 67 hektar di Kecamatan Brang Ene, 135 hektar di Kecamatan Taliwang dan sebagian wilayah pertanian di Kecamatan Seteluk 246,87 hektar-terutama yang berdekatan dengan danau rawa lebo.
Demikian Kepala Dinas Pertanian, Ir. Muhammad Saleh M.Si pada media, Rabu (15/2) di ruang kerjanya.
“Meskipun terendam banjir, akan tetapi belum tentu seluruhnya rusak,” ungkapnya.
Terkait kerusakan padi sendiri, pihaknya tengah menginventarisir data bersama Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (PPOPT) dan koordinator BPP/PPL.
Kalaupun nanti ada tanaman padi yang rusak, ujar Saleh, maka bisa klaim asuransi melalui PT. Jasindo bagi petani yang mengikuti program asuransi.
“Ada 5.000 hektar sawah yang ikut program asuransi,” terang Kadis alumni Fakultas Pertanian Unram 1989 itu.
Mengenai klaim asuransinya, paparnya lagi, ada persyaratannya, yakni tingkat kerusakan 70 persen dari luas yang di asuransikan.
“Tanaman padi yang berpotensi rusak yaitu tergerus, diterjang langsung oleh air dan patah,” pungkasnya. (deP)