
Nampak tebing sungai yang jaraknya ±1 meter dengan bagian belakang rumah warga. (Foto; deP)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Dalam rangka pengamanan tebing akibat gerusan air, Bidang Sumber Daya Air (SDA) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) akan melakukan pemasangan bronjong sepanjang 28 meter di sungai Desa Tamekan, Kecamatan Taliwang.
“Masyarakat meminta adanya bronjong penahan tebing. Karena di spot dimaksud oleh masyarakat tanahnya mudah di gerus air, terlebih berdekatan dengan pemukiman warga,” ungkap Kepala Dinas PUPR, Syahril ST.,M.Si melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air, Yetty Andriani, S.E pada media, Senin 27 Februari 2023.
Untuk pelaksanaan pemasangan penahan tebing itu sendiri, sambung Yetty, rencananya akan di lakukan dalam waktu dekat, bahkan tidak menutup kemungkinan setelah ramadhan 1444 H sembari mempertimbangkan faktor cuaca yang hingga saat ini belum bersahabat. Debit air sungai pasca banjir masih relatif tinggi dan hujan pun masih mengguyur di bagian hulu.
Kendati demikian, pemasangan bronjong di Desa Tamekan tetap menjadi atensi pemerintah. Jika tebing itu tidak ditangani dengan segera, maka lambat laun, tanah tebing sungai akan tergerus air dan tentunya berdampak pada hal lain, terutama pemukiman warga.

“Permintaan masyarakat desa untuk penahan tebing cukup banyak, termasuk salah satunya di Desa Seminar Salit, Kecamatan Brang Rea yang panjangnya juga kurang lebih sama seperti di Desa Tamekan,” terangnya.
Kenapa mesti bronjong yang di bangun di Tamekan dan bukan beton, karena di banyak tempat dan juga studi bronjong terbukti dapat melindungi dan memperkuat struktur tanah di sekitar tebing agar tidak terjadi longsor. Terus, bronjong sifatnya fleksibel sehingga bisa mengikuti pergerakan tanah di bawahnya tanpa harus merusak konstruksi dasar. Dan, tambahnya, tumpukan batu di dalam bronjong memberi celah sehingga memungkinkan untuk air bisa mengalir.
“Kami himbau kepada untuk bersabar. Nanti saat tiba waktu eksekusi pekerjaan, tetap akan di sosialisasikan pada warga,” pesannya.
Untuk diketahui, Desa Tamekkan merupakan salah satu desa di terjang banjir pada 13 s/d 14 Februari. Akibat banjir itu, hasil investigasi media di lapangan, lokasi tebing dimaksud di Desa Tamekkan ±1 meter bersentuhan langsung dengan rumah warga. (deP/advertorial)