Nampak trus trailer yang gagal menanjak di tanjakan Pola Mata. (Foto: ist)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Tanjakan Pola Mata, yang berada di ruas jalan nasional Jereweh-Maluk kerap menyumbang masalah lalu lintas.
Kendaraan dengan kapasitas panjang dan lebar serta kendaraan dengan muatan kadang kesulitan menanjak bahkan kadang ada yang terguling.
Menanjak dan berkelok ditambah dengan badan jalan yang ramping diduga menjadi salah satu menyebab rentetan kecelakaan yang pernah terjadi.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan H. Abdul Hamid pada media, Rabu (26/4) mengatakan, pihaknya membenarkan bahwa di tanjakan tersebut di keluhkan oleh masyarakat pengguna jalan.
“Dishub bersama Dinas PU sudah sampaikan masalah ini ke Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) di Mataram agar kiranya di sikapi,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, terangnya, Kecamatan Maluk merupakan kawasan industri pertambangan. Ada banyak perusahaan yang berekspansi disana. Secara otomatis, ruas jalan tersebut menjadi jalan yang sangat sibuk dan padat. Intensitasnya tinggi. Kendaraan ukuran besar memuat logistik kebutuhan perusahaan, bahkan kadang alat berat.
“Harapan masyarakat, jalan tersebut di perlebar dan elevasi tanjakan tidak terjal dan topograpi jalan tidak berkelok tajam,” bebernya.
“Apa yang menjadi harapan kami, kiranya dapat di indahkan. Tentu, tidak lepas dari kewenangan dan kebijakan teman-teman di Balai Jalan,” tambahnya.
Masih dari keterangan H. Hamid, aksiden terakhir terjadi terjakan Pola Mata pada 7 Maret 2023. Sebuah kendaraan panjang gagal menanjak. Akibatnya, kemacetan tidak bisa di hindarkan.
“Semoga kejadian serupa tidak terulang lagi. Tentunya, jalan mesti di tangani untuk memudahkan mobilisasi semua jenis kendaraan,” pungkasnya. (deP)