Dirut RSUD As-Syifa’, dr. Carlof Sitopul usai memberikan keterangan pada media prihal keberhasilan Operasi Tonsilektomi Perdana. (Foto: ist)
Berita ini Kerjasama Dinas Kominfo Sumbawa Barat dengan PenaTenggara.com
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Kabar gembira bagi warga masyarakat terutama bagi mereka yang mengidap penyakit amandel atau Tonsilitis. Pasalnya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa’ sudah mampu memberikan tindakan medis.
Tonsilektomi didefinisikan sebagai prosedur bedah dengan atau tanpa adenoidektomi yang sepenuhnya mengambil tonsil dan kapsulnya dengan menyayat ruang peritonsil antara kapsul tonsil dan dinding otot. Infeksi tenggorokan dan gangguan pernapasan saat tidur merupakan dua hal yang menjadi indikasi tonsilektomi. Kedua hal ini dapat mengganggu kesehatan dan kualitas hidup penderitanya.
Belum lama ini, rumah sakit berhasil melakukan operasi Tonsilektomi perdana dengan mengangkat sebagian atau kedua amandel (tonsil) yang mengalami peradangan atau pembengkakan berulang.
Keberhasilan dari operasi tersebut tidak lepas layanan THT-KL yang disediakan oleh RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat.
“Minggu lalu, ada salah satu warga Kecamatan Seteluk yang dioperasi. Kita bersyukur semuanya berjalan lancar dan berhasil,” ungkap Dirut RSUD Asy-Syifa’, dr. Carlof Sitompul pada media, Senin (19/6).
Kehadiran pelayanan seperti ini, sambungnya merupakan wujud nyata dari komitmen rumah sakit dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Bukan hanya operasi, masyarakat juga bisa datang ke rumah sakit untuk check up kesehatan terutama yang berkenaan dengan dengan Tonsilitis atau hematnya amandel. Apalagi, rumah sakit juga memiliki tenaga dokter spesialis dr. Soraya Gigantika Sp.THT-KL.
“RSUD Asy-Syifa’ sudah mendapatkan akreditasi paripurna. Jadi, predikat itu dijawab dengan peningkatan mutu serta kualitas pelayanan berkelanjutan” paparnya.
Atas keberhasilan ini pula, masyarakat Sumbawa Barat tidak perlu jauh-jauh lagi ke Mataram untuk operasi Tonsilektomi karena di daerah kita ini telah tersedia layanan tindakan medis.
“Layanan operasi ini, kalau ada pasien yang memang sesuai indikasi medis, maka dokter beserta timnya akan mempersiapkan pelaksanaan operasi,” beber pria berdarah batak itu.
Terakhir, Ia bersama civitas hospitalia berikhtiar agar rumah sakit dapat terus berkembang dan menambah fasilitas pelayanan lainnya. Sehingga masyarakat di tanah Pariri Lema Bariri ini dapat menikmati dan mengakses fasilitas kesehatan dengan lebih mudah dan pasien tidak perlu dirujuk ke RS diluar daerah lagi.
“Kami berupaya semaksimal mungkin apalagi kesehatan ini menyangkut hajat hidup orang banyak, dan layanan ini dijamin oleh BPJS sehingga masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya untuk operasi” pungkasnya. (deP)