Berita ini Kerjasama Kominfo Sumbawa Barat dengan PenaTenggara.com
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Besok, tanggal 10 Juli 2023 satuan pendidikan jenjang SD dan SMP/sederajat di Sumbawa Barat akan memulai kembali aktifitas belajar mengajar. pasca libur panjang.
Kebijakan tersebut berlaku untuk siswa lama dan juga siswa baru yang telah diterima di tiap sekolah satuan pendidikan.
Khusus untuk siswa baru, minggu pertama masuk sekolah, akan digunaoan untuk kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Mereka harus mengenal sekolahnya sebelum memulai aktifitas belajar.
Atas hal tersebut, Kepala Bidang Pembinaan SD pada Dinas Dikbud, Muhlisin Sahdi S.Pd. M.Eng meminta kepada sekolah untuk jangan sampai terjadi perpeloncoan pada siswa baru.
“Kalau ada kekerasan pada saat MPLS, itu akan berpengaruh kepada mental siswa baru. Oleh karena itu kami sampaikan untuk jangan lakukan perpeloncoan dan sejenisnya,” ungkapnya pada media, Minggu (9/7).
Ia menyarankan kepada pihak sekolah agar selama MPLS ini melakukan pendekatan secara emosional dan humanis kepada siswa baru agar mereka merasa nyaman dan betah saat berada di sekolah.
Selain itu, sambungnya, pihak sekolah juga dapat mengisi MPLS dengan kegiatan yang bersifat edukatif dan kreatif untuk mewujudkan anak yang baru masuk Sekolah Dasar (SD) sebagai taman belajar yang menyenangkan bagi siswa-siswi.
Lebih jauh Kabid Pembinaan SD itu menerangkan, sebagaimana tujuan pelaksanaan MPLS di SD ialah wadah untuk meningkatkan ketakwaan siswa, mengenali potensi diri siswa, membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya. Terus, menumbuhkan motivasi dan semangat sampai dengan cara belajar efektif sebagai siswa.
Tidak sampai disitu, MPLS ini juga sangat bermanfaat untuk mengembangkan interaksi positif antarsiswa dan warga sekolah lainnya, menumbuhkan perilaku positif, seperti kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisiplinan, hidup bersih dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memiliki integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong.
“Intinya, jangan ada kekerasan atau perpeloncoan,” tegas Kabid Pembinaan SD. (deP)