PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) –Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) bersama PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) akan kembali melaksanakan kegiatan pelatihan jurnalistik konvergensi, mulai tanggal 6 sampai 8 Oktober 2023 di Kota Mataram.
Kegiatan peningkatan kapasitas wartawan tersebut, menggandeng Lembaga Pendidikan Jurnalistik ANTARA sebagai pelaksana.
Ketua PWI KSB, Hairil W Zakariah mengatakan, kegiatan peningkatan kompetensi wartawan menjadi salah satu program prioritas PWI KSB yang kemudian diimplementasikan dalam berbagai kegiatan. Tahun ini salah satu kegiatan yang terlaksana adalah pelatihan jurnalisme konvergensi yang dilaksanakan bersama AMMAN dan ANTARA.
“Sebanyak 20 wartawan yang tergabung dalam PWI KSB akan belajar dan mengupgrade kapasitas diri agar menjadi wartawan multi tasking, terutama dalam menyongosng KSB sebagai daerah industry,” katanya.
Lebih jauh, Hairil menjelaskan bahwa, jurnalisme konvergensi mengacu pada pendekatan dalam industri berita di mana berbagai bentuk media, seperti teks, audio, video, dan grafis, digabungkan secara naik-turun untuk menyampaikan informasi kepada audiens.
“Tujuan utamanya adalah mengintegrasikan berbagai platform media untuk memberikan konten yang lebih kaya, mendalam, dan beragam kepada pembaca atau penonton,” jelasnya.
Dengan jurnalisme konvergensi, lanjut dia, berita tidak hanya disajikan melalui satu saluran, misalnya surat kabar cetak atau siaran televisi, tetapi juga melalui platform online, media sosial, podcast, video berita, dan lain sebagainya.
“Ini memungkinkan para profesional media menggunakan kelebihan masing-masing bentuk media, dalam menciptakan narasi yang lebih kuat dan menghadirkan cerita dengan cara yang lebih menarik dan interaktif,” tambahnya.
Ia menambahkan, konsep jurnalisme konvergensi muncul sebagai respons terhadap perubahan dalam perilaku konsumen media. Semakin banyak orang yang mengakses berita melalui berbagai perangkat dan platform, seperti ponsel pintar, tablet, komputer, dan lain-lain.
“Oleh karena itu, jurnalisme konvergensi memungkinkan media untuk mencapai audiens yang lebih luas dan beragam,” imbuhnya.
Dalam praktiknya, jurnalisme konvergensi melibatkan kolaborasi antara berbagai departemen dalam sebuah organisasi media, seperti jurnalis cetak, jurnalis daring, editor video, desainer grafis, dan lain-lain. Mereka bekerja bersama untuk menciptakan konten yang konferhensif di berbagai platform media.
“Kegiatan ini sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan dalam konsumsi media, serta memanfaatkan berbagai alat dan platform untuk menyampaikan cerita dengan cara yang paling menarik dan efektif kepada audiens,” katanya. (deP)