Berita ini Kerjasama KOminfo Sumbawa Barat dengan PenaTenggara.com
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) – Bagi pecinta petualang yang berkunjung ke tanah Pariri Lema Bariri, belum lengkap rasanya jika belum menikmati kuliner khas lokal yakni krekes dan sate kuda.
Menu dengan bahan baku daging kuda itu memiliki cita rasa khas. Sedikit pedas serta daging kuda yang lembut dan empuk yang dimasak dengan suhu tertentu.
“Kuliner makanan tradisional ini akan kami usulkan dan didaftarkan dalam Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) ke Dinas Provinsi Nusa Tenggara Barat dan ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV yang bernaung dibawah Kemendikbud dan Ristek,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Khusnarti S.Pd melalui Kepala Bidang Kebudayaan, abdul Munir pada media Selasa 10 Oktober 2023.
Ia menambahkan, yang diusulkan ke dalam WBTB ialah tarian lala jinis, tari batti-batti, sate dan krekes jaran, palopo, sampo ayam (kerapan ayam), cerita rakyat lala jinis dan lalu diya’, apes (perangkat pengobatan tradisional), bagesung hingga main cilo’.
Lebih jauh Munir, adapun kreteria dari usulan tersebut ialah mengenai kondisi kekinian dari budaya itu sendiri. Apakah sedang berkembang, masih bertahan, sudah berkurang, terancam punah dan sudah punah atau memang sudah tidak berfungsi lagi dalam masyarakat.
“Saat ini tengah kami inventarisir dan selanjunya kami usulkan,” bebernya.
Nah, mengenai penetapan sebagai WBTB itu akan menjadi kewenangan dan tanggung leading sektor terkait. “Kami sebatas mengusulkan saja berdasarkan kategoriyang telah ditentukan,” ujarnya kembali.
Kedepannya, agar pengetahuan masyarakat mengenai warisan budaya tak benda ini melekat dibenaknya, kedepanya ilmu tentang budaya yang muatannya dengan kearifan lokal ini diupayakan masukkan dalam kurikulum pendidikan pada materi pelajaran muatan lokal.
“Ini planning kami di Dikbud. Tujuannya, ada nilai edukasi terutama bagi siswa-siswi sekolah,” pungkas Munir. (deP)