Kepala Dinas Dikbud Sumbawa Barat, Khusnarti S.Pd usai memberikan keterangan media prihal Go Jamu Sumbar. (Foto: ist)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Banyak jalan menuju Roma. Kalimat tersebut rasanya tepat dialamatkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sumbawa Barat sebagai langkah maju dalam meningkatkan literasi dan dan numerasi siswa-siswi jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Salah satu inovasi yang dilakukan untuk meningkatkan dua hal tersebut ialah dengan microset Guru Alo Jango Murid Sumbawa Barat yang selanjutnya disingkat Go Jamu Sumbar.
Satuan pendidikan yang menjadi pilot Project dari microset itu ialah SMPN 1 Taliwang, SMP 3 Taliwang, SMPN 1 Seteluk, SMPN 1 Poto Tano, SMPN 3 Poto Tano, SMPN 1 Brang Ene, SMPN 1 Brang Rea, SMPN Jereweh, SMPN 1 Maluk dan terakhir SMPN 1 Sekongkang.
“Kami menggunakan microset Go Jamu Sumbar merupakan upaya dan strategi dalam meningkatkan literasi dan numerasi siswa-siswi SMP. Karena berdasarkan raport pendidikan, nilai mereka masih rendah berada dibawah 50 persen,” terang Kepala Dinas Dikbud, Khusnarti S.Pd pada media Selasa 12 Desember 2023 diruang kerjanya.
Dikatakannya lagi, inovasi berbasis digital yang sedang kami lakukan saat ini merupakan brand (ciri) strategi kebijakan peningkatan budaya literasi serta numerasi pada siswa-siswi sekolah.
“Insya Allah, selama kita terus berikhtiar akan membuahkan hasil. Termasuk juga pemerintah berencana untuk semua sekolah,” terangnya.
Didalam mengimplementasikan microset Go Jamu Sumbar ini, beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akan ikut terlibat. Pertama, Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) sebagai leading sektor yang akan membantu sarana serta memperkuat jaringan Signal agar semua siswa-siswi yang ada di sekolah masing-masing mudah mengaksesnya. Begitu juga dengan Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) untuk berkolaborasi mengenai fitur-fitur apa yang mesti ditambah dalam Microset itu guna meningkat literasi dan numerasi siswa. Dinas Sosial juga ada kaitannya dengan Go jamu Sumbar ini. Karena anak dari Program Keluarga Harapan (PKH) serta anak yang mendapat Kartu Indonesia Pintar (KIP) itu akan didata.
Pada media, mantan Camat Brang Rea itu menegaskan, bahwa anak-anak yang masuk dalam kategori miskin dan kurang mampu lantas aktif mengakses Go Jamu Sumbar, nanti akan diambil tiap sekolah satu persatu untuk mendapatkan hadiah berupa uang tabungan sebesar Rp. 500.000,- dari PT. Pegadaian, PT. Bank NTB Syariah hingga dari pemerhati pendidikan.
“Apa yang kami lakukan saat ini, ada hubungannya dengan upaya pengentasan kemiskinan,” bebernya singkat.
Lebih jauh Khusnarti, bahwa dalam mengakses Go Jamu Sumbar ini caranya cukup mudah dan gampang bahkan bisa menggunakan gadget maupun Android. Jadi, siswa-siswi dibolehkan untuk membawa Hand Phone (Hp) ke sekolah. Akan tetapi, barang elektronik itu terlebih dahulu diserahkan kepada wali kelas ataupun sekolah. Nanti pada saat jam yang ditentukan, Hp dikembalikan untuk mengakses Microset itu tadi.
Perpustakaan konvensional yang ada di sekolah-sekolah mungkin belum berdampak untuk menarik minat siswa-siswi untuk berliterasi dan numerasi. Dengan adanya digitalisasi Go Jamu Sumbar, terang Kadis Dikbud, siswa-siswi ini tergugah untuk dua hal itu.
“Harus kita manfaatkan kemajuan era teknologi ini untuk meningkatkan mutu serta kualitas pendidikan di tanah Pariri Lema Bariri,” pungkasnya. (deP)