PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Pejabat teras di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sumbawa Barat menggelar rapat koordinasi persiapan RPJPD tahun 2025-2045, Senin (24/7) pagi tadi.
Rapat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah tersebut dipimpin oleh Kepala Dinas, Khusnarti S.Pd. Turut hadir perwakilan Bappeda setempat serta tim dari Universitas Gadjah Mada. Terlebih, rapat diikuti oleh semua Kepala Bidang, Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian, dan Pejabat Fungsional.
“Betul. Kami tadi menggelar rapat dan banyak hal yang dibicarakan. Hasil rapat tadi, akan dituangkan pada pembahasan,” ungkap Kepala Dinas Dikbud pada media usai rapat.
Ditambahkannya, dalam rapat itu dibahas mengenai isu-isu kritis di bidang pendidikan dan kebudayaan di Kabupaten Sumbawa Barat beserta terobosan-terobosan untuk mengatasi isu-isu itu sendiri.
Lanjut Narti-akrabnya Kadis itu disapa, isu strategis di bidang pendidikan yang mesti menjadi attensi ialah kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan.
Menurutnya, kualitas pendidikan di Sumbawa Barat kalau dilihat dari segi ketersediaan sarana dan prasarana, sudah cukup memadai. Hampir seluruh anak-anak di tanah Pariri Lema Bariri tercinta ini dapat mengakses dan menikmati pendidikan dengan akses yang mudah dan kualitas yang baik.
Hanya saja, sambungnya, merendah bahwa peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan juga perlu ditingkatkan terus menerus untuk meningkatkan mutu pendidikan yang baik di Kabupaten Sumbawa Barat.
Oleh karena itu, kita berharap melalui Rencana Kerja Strategis (RENSTRA) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di periode selanjutnya lebih ditekankan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di Kabupaten Sumbawa Barat.
“Bagi kami, peningkatan SDM untuk tenaga pendidik dan pengajar itu penting. Karena merekalah tumpuan kita untuk meningkat mutu dan kualitas pendidikan. Lebih lagi, mereka bersentuhan dan berintraksi langsung dengan anak didik di lingkungan sekolah,” paparnya.
Terakhir, rapat yang digelar kurang lebih dua jam itu, bahwa pendidikan di Sumbawa Barat sudah cukup baik. Dan itu berdasarkan data-data yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Hanya saja, data-data tersebut harus terus diperbaharui agar dapat terintegrasi dengan data-data yang tersedia di platform penyedia data, seperti Data Pokok Pendidikan (Dapodik) maupun Badan Pusat Statistik.
Nah, sementara tim dari UGM juga ingin menggali isu-isu tentang akses, kualitas, dan daya saing terhadap pelaksanaan pendidikan di Kabupaten Sumbawa Barat untuk mencapai tujuan-tujuan bersama, yakni menentukan standar-standar tertentu sebagai bahan untuk menentukan keadaan pendidikan di Kabupaten Sumbawa Barat. Selanjutnya, menafsirkan dan membandingkan, serta menganalisis data-data yang telah tersedia. Merumuskan strategi di bidang pendidikan untuk 5 sampai 20 tahun kedepan hingga menyusun kebijakan-kebijakan dari isu-isu yang ada sebagai bahan penyusunan RPJPD Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2025-2045.
“Hasil rapat tadi kita inventarisir untuk selanjutnya dibahas bersama pemerintah daerah,” pungkasnya. (deP)