
Profesional Surfer sekaligus legenda hidup surfing Indonesia, Rizal Tandjung usai diwawancarai media. (Foto: ist)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Profesional surfer sekaligus legenda hidup surfing Indonesia, Rizal Tanjung turut hadir pada kegiatan puncak Crown Ceremony Liga Surfing Indonesia yang diselenggarakan oleh West Sumbawa Surfing Club (WSSC) yang bekerja sama dengan Pengurus Cabang Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) Sumbawa Barat, Minggu 17 Desember 2023.
Kehadiran pria asal Pulau Dewata Bali itu diharapkan mampu menggugah dan memberikan motivasi kepada atlet muda surfing yang bina secara berkelanjutan oleh WSSC.

Pada media, Rizal mengatakan bahwa Sumbawa Barat memiliki spot surfing yang notabene ombaknya World Class (kelas dunia). Anugerah yang berikan oleh yang maha kuasa ini, sambungnya harus dikelola dengan baik agar kedepannya memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Menurutnya lagi, ombak yang ada di tanah Pariri Lema Bariri ini ibarat emas yang belum tersentuh dengan baik. Kalau disentuh maksimal melalui pelaksanaan event-event surfing nasional maupun internasional, maka secara tidak langsung orang banyak berdatangan baik itu lokal ataupun mancanegara. Orang datang dari luar tentu akan mempengaruhi sektor lainnya. Perlahan, nanti kita akan menemukan bersama ‘tambang baru’ penghasilan masyarakat setelah ekspansi tambang berakhir. Dimana-mana, ungkapnya teman-teman yang tergabung dalam komunitas-komunitas surfing kerap menjadi pemicu dan pemacu kemajuan pariwisata terutama yang berkaitan dengan wisata bahari.
“Potensinya bagus. Saya rasa, KSB layak menjadi tuan rumah grand final Liga Surfing Indonesia (LSI) untuk kedepannya. Ya itu tadi, ombaknya cukup menantang dan menakjubkan,” ujarnya.
Nah, kalaupun misalnya KSB menjadi tuan rumah grand final LSI beberapa tahun kedepan, maka banyak persiapan yang perlu dibenahi dari sekarang. Atlet lokal, pendanaan baik itu melalui pemerintah daerah maupun sponsor dari perusahaan, akses transportasi yang memudahkan hingga pada penginapan-penginapan.

“Semoga airport (bandara) yang sedang dibangun cepat rampung. Sehingga dapat memberikan multiplayer effect pada sektor pariwisata, terlebih lagi membuat Sumbawa Barat booming di kancah surfing dan pariwisata Internasional,” terang pria 48 tahun itu.
Terakhir, dirinya mengapresiasi WSSC yang telah merampungkan lima seri LSI yang diikuti oleh 60 peserta. Dia berharap agar dari Kabupaten Sumbawa Barat muncul bintang-bintang baru surfing yang dapat mengharumkan nama daerah dan juga negara.
“Surfing sudah masuk dalam KONI. Sehingga bisa dikatakan sebagai olahraga prestasi. Jadi, giat terus latihan. Never give up and the future is bright (jangan menyerah, masa depan sangat cerah),” gugahnya.
Ditempat yang sama, Cahyo Karyadi selaku Ketua Harian PSOI NTB mengatakan, surfing ini memiliki trigger untuk memajukan kepariwisataan daerah. Mengeksplor potensi bahari. Pangsa pasar dan segmentasi surfing ini cukup luas.

“Bulan lalu, PT. AMNT menjadi sponsor utama di grand final LSI tahun ke-III pelaksanaan yang berlangsung di Bali. Semoga grand final LSI tahun ke-IV pelaksanaan dapat di helat di KSB. Karena itu akan menjadi cikal-bakal memajukan pariwisata,” paparnya.
Cahyo Karyadi selaku Ketua Harian PSOI NTB bahwa dalam pelaksanaannya, terdapat empat devisi yang dilombakan. Yakni U-10, U-16, Open dan Master. Tiap devisi lomba, akan diambil empat pemenang untuk selanjutnya mengikuti babak grand final Liga Surfing Indonesia (LSI).
“Yang dilakukan oleh teman-teman hari ini ialah internal club. Ibaratnya kegiatan seleksi untuk memilih yang terbaik dan bertarung di babak final LSI yang pesertanya diikuti oleh 28 club surf se-Indonesia,” ungkapnya.
Sebelumnya crowning ini, beber Cahyo terdapat lima seri yang telah diselenggarakan. Seri I dan III di Pantai Tropi, Sekongkang. Seri II di Pantai Jelengah, Jereweh. Seri IV di Pantai Kertasari, Taliwang dan terakhir di Pantai Yoyo, Sekongkang.
Adapun pemenang dari tiap devisi itu, Kategori Master, posisi IV diraih oleh Yan Khaerudin dengan jumlah point 7020. Posisi III Cahyo Karyadi dengan jumlah point 7130. Posisi runner-up diraih oleh Arvo Tohalu dengan jumlah point 7240 dan terakhir posisi I diraih oleh Mahdan yang berhasil mengoleksi point terbanyak 8340.
Open, peringkat IV diraih oleh M. Karazi dengan jumlah point 6376, peringkat III diraih oleh Zainuddin dengan jumlah point 6790. Runner up diraih oleh Roy Zulputra dengan jumlah point 6900 dan posisi I diraih oleh Hamzori dengan jumlah point 7480.
Sementara untuk devisi junior man yakni U-16, juara IV diraih oleh M. Ade Syam dengan jumlah point 6526. Posisi III diraih oleh Satria Jayadi dengan jumlah point 7080. Untuk posisi runner-up diraih oleh Ryszi Karunia dengan yang berhasil mengoleksi point 7440. Posisi I diraih oleh Khairullah dengan jumlah point 9440. Sedangkan devisi U-10, juara IV diraih oleh M. Ikrom yang berhasil mengumpulkan point sebanyak 6000. Diposisi III diraih oleh Kai Kelana dengan jumlah point 7460. Posisi runner-up diraih oleh M. Noah dengan jumlah point 7560. Terakhir, posisi I diraih oleh Faizi Karunia dengan jumlah nilai 10.000.
Keberhasilan selama pelaksanaan LSI-internal WSSC ini tidak lepas dari dukungan masyarakat serta sponsorship PT. AMNT yang memberikan attensi terhadap surfing. Terima kasih juga kepada sponsor lainnya seperti pengelola pariwisata, Whales and Whave, Kertasari Lodges, Bukit Samudra, Yoyo’s Homestay, Muara Surfing House hingga Lisa’s Garden. (deP)