Kepala Dinas PUPR, Syahril ST.,M.Si usai memberikan keterangan pada media prihal DED rencana pembangunan jaringan irigasi Tiu Suntuk menuju Kecamatan Jereweh. (Foto: ist)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Pemkab Sumbawa Barat berencana, debit air yang berada di Bendungan Tiu Suntuk, Kecamatan Brang Ene bukan hanya untuk sektor pertanian di wilayah Kecamatan Brang Ene dan Kecamatan Taliwang saja. Tetapi, diharapkan juga menjangkau wilayah pertanian di Kecamatan Jereweh.
“Harapan kami, air di Tiu Suntuk dapat dinikmati oleh petani di Kecamatan Jereweh juga,” terang Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Syahril ST.,M.Si pada media.
Prihal rencana dan harapan tersebut, belum lama ini Dinas PUPR sendiri sudah melakukan presentase mengenai Detail Engineering Detail (DED) dan Inventarisasi Geologi Jaringan Tiu Suntuk ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I.
Presentase geologi jaringan Tiu Suntuk menuju Kecamatan Jereweh, menurutnya sangat penting. Karena berkaitan dengan jenis tanah sepanjang jaringan dan lebih-lebih untuk mendukung kekuatan konstruksi pada saat pembangunan hingga pemeliharaan jaringan.
Panjang jaringan tersebut ialah 52 kilometer. Dengan komposisi pembangunan tiga kilometer Trowongan dan selebihnya jaringan terbuka. Untuk mendukung hal tersebut, tentu membutuhkan anggaran yang cukup besar bahkan mencapai milyaran rupiah.
“Sudah kami paparkan secara keseluruhan bahkan hingga biaya yang dibutuhkan,” ujarnya seraya mengatakan bahwa pihaknya berharap apa yang presentasekan itu dapat di realisasikan untuk kebutuhan publik.
Pada media, Syahril juga menyampaikan mengapa harus air Tiu Suntuk mesti mengalir hingga wilayah Kecamatan Jereweh. Pertama, jika membangun bendungan atau embung, tanahnya rawan longsor lantaran tekstur tanah di wilayah Jereweh memiliki forositas tinggi. Kedua, jika bagun embung atau bendungan baru, maka secara otomatis menelan biaya yang cukup besar.
Betul ada bendungan di seputar Kecamatan Jereweh. Akan tetapi, terang Kadis PUPR sarana tersebut hanya mampu menampung air pada musim hujan saja atau tepatnya di Musim Tanam I. (deP)