Dirut RSUD Asy-Syifa, dr. Carlof Sitompul berfoto dengan dr. Bagas usai pertemuan di ruang kerja Dirut Asy-Syifa’. (Foto: ist)
Berita ini Kerjasama Dinas Kominfo Sumbawa Barat dengan Pena Tenggara.com
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Bergabungnya dr. Bagas Dyakso Darmojo Sp. An-TI pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa’ Sumbawa Barat akan memperkuat pelayanan pada fasilitas kesehatan dimaksud. Dia merupakan dokter spesialis anastesi dan terapi intensif.
Dirut RSUD Asy-Syifa, dr. Carlof Sitompul mengaku bangga dengan kehadiran dan bergabungnya dr. Bagas. Terlebih lagi profesinya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Sumbawa Barat.
“Yang bersangkutan telah menyelesaikan tugas belajar sekolah pendidikan spesialis yang diambil sejak 2019 lalu. Pada Mei 2024 ini, dr. Bagas telah kembali sebagai salah satu tenaga medis yang siap memberi pelayanan publik,” ungkapnya.
Pada dasarnya, terang dr. Carlof, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan publik, kita membutuhkan banyak tenaga yang mana salah satunya dokter spesialis anastesi. Selain menambah kekuatan, kehadiran dr. Bagas diharapkan mampu mengangkat derajat pelayanan agar semakin prima dan paripurna terutama untuk sahabat RSUD Asy-Syifa’.
Mewakili civitas hospitalia, pihaknya bersyukur karena telah memiliki dokter spesialis anastesi yang statusnya permanen. Karena selama ini RSUD Asy-Syifa bekerjasama dengan Universitas Mataram untuk mendatangkan dokter spesialis anastesi dengan masa kontrak tertentu.
“Kehadiran dr. Bagas melengkapi pelayanan di RSUD Asy-Syifa’ sebagai fasilitas kesehatan tipe C,” gugahnya.
Terakhir, Ia juga menyampaikan mengenai komitmennya dalam memberikan pelayanan. “Kami akan terus bekerja dan berinovasi bagaimana mutu pelayanan di rumah sakit nyaman dan aman di rasakan oleh masyarakat,” bebernya.
Perlu untuk kita pahami bersama, papar dr. Carlof, bahwa dokter spesialis anastesiologi merupakan dokter yang memberikan perawatan anastesi pada pasien agar pada saat menjalani operasi pasien tidak merasakan sakit.
Selain dari itu, mereka juga ikut terlibat dalam serangkaian prosedur medis lainnya. Sebagai contoh, mereka dapat melakukan penilaian di unit perawatan kritis (HCU), menangani situasi darurat, dan memberikan rekomendasi dalam manajemen nyeri.
Sedangkan anastesi adalah perawatan medis yang membuat pasien tidak merasakan sakit selama prosedur atau operasi. Obat-obatan yang digunakan dokter spesialis anastesiologi untuk menangkal rasa sakit disebut anestesi. (deP)