
Nampak peserta program AMMAN Scholar saat mengikuti tes wawancara. (Foto: ist)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) melanjutkan program AMMAN Scholar. Yang mana, program ini merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap pendidikan sekaligus menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkelanjutan.
Sejak digulirkan pada tahun 2021 lalu, program tersebut mendapat sambutan yang hangat dari berbagai kalangan seperti pihak sekolah, orang tua murid dan juga siswa itu sendiri.
Hematnya, didalam program ini-bagi siswa AMMAN Scholar, selain mendapatkan ilmu mereka juga mendapat uang beasiswa dari perusahaan.
“Terima kasih dan apresiasi kepada PT. AMNT karena program yang dilaksanakan ini muaranya pada peningkatkan kualitas pendidikan serta memberikan bekal kepada generasi muda terutama untuk menghadapi dunia kerja,” ungkap Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) SMPN 1 Maluk, Jamhuri S.Pd pada media, Jum’at 28 Juni 2024, kemarin.
Dengan demikian, pihaknya berharap kepada perusahaan untuk dapat melanjutkan program ini dalam jangka waktu yang panjang. Menurutnya, program AMMAN Scholar ini sangat positif. Keberhasilan mereka (siswa,red) nanti baru akan dituai empat sampai lima tahun ke depan setelah mereka bekerja dengan mengimplementasi ilmu yang diserap selama sekolah.

Khusus di SMPN 1 Maluk, sambungnya semenjak program ini berjalan, selama itu juga ada siswa yang daftar. Ada yang gugur dan ada juga yang lolos. “Dari 125 siswa sekolah ini, 50 persennya siswa kami mengikuti program tersebut. Untuk mengikuti program ini, pihak sekolah tidak ada persiapan khusus. Pihak sekolah hanya menyampaikan agar mempersiapkan diri,” imbuhnya seraya mengatakan di SMPN 1 Maluk telah memasukkan 14 siswa-siswi ke SMK Kudus. Ini menandakan antusias siswa-siswi di sini terhadap program ini peminatnya cukup banyak.
Ditempat yang sama, mewakili manajemen PT. AMNT Wildan Mahendra Ramadhani special human capital social impact mengatakan bahwa program ini bisa dikatakan seperti beasiswa prestasi. Siapapun warga Sumbawa dan Sumbawa Barat boleh ikut. Selama itu memiliki SDM dan sesuai persyaratan, maka bisa mengikuti program ini. “Mereka yang mendaftar akan diseleksi. Kalau dia qualified (memenuhi syarat), maka bisa lolos. Alur seleksinya pun cukup sederhana. Mendaftar, seleksi TPA dan wawancara panel. Selanjutnya cek kesehatan atau Medical Check Up (MCU) dan terakhir pengumuman kelulusan.
Pada awak media, Wildan juga menegaskan bahwa program ini berjalan obyektif dan transparan. Tidak ada istilah ‘titip menitip’ anak baik itu pejabat daerah, pejabat tinggi perusahaan atau orang dekat. Semuanya mendapat perlakuan yang sama. “Martabat pencari ilmu harus kita jaga. Dan apa yang kami lakukan hari ini merupakan investasi SDM untuk warga Sumbawa dan Sumbawa Barat,” ungkapnya.

Sementara itu, Ifan Ahda dari Maxima Indonesia selaku mitra dalam menyukseskan program tersebut mengungkapkan yang dilakukan perusahaan hari ini merupakan upaya untuk menciptakan future talent (talenta masa depan) yang siap bersaing dengan dunia kerja. Baginya, sejak awal PT. AMMAN memutuskan untuk melibatkan pihak ketiga dalam program Amman Scholars ini menunjukan bahwa program ini serius dan profesional.
Menurutnya, PT. AMNT selaku user dari program ini sangat serius dan konsern terhadap pendidikan. Itu dibuktikan dengan mengedepankan fearness (keadilan), sistem rekrutmen peserta hingga standar nilai yang hampir sama dengan standar nilai kebutuhan industri. “Ini menunjukkan bahwa generasi muda diberikan bekal untuk siap bersaing di dunia kerja sekalipun mereka lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),” terangnya.
Selaku mitra dari AMMAN Scholar ini, Maxima Indonesia, kata Ifan terus mendorong dan memotivasi siswa/i ini untuk giat dalam belajar dan mengeksplore potensi diri. “Selama mengenyam pendidikan ditempat masing-masing, mereka memiliki kakak asuh. Tempat sharing (berbagi) sambil mempelajari bagaimana sesungguhnya dunia kerja dan apa yang mesti disiapkan,” jelas Ifan.
Didalam program ini, tenaga pengajar dan pendidik bukan sembarangan, akan tetapi guru yang mampu merepresentasikan kepentingan industri. “Sekolah ini bukan dilihat dari sisi pendidikan saja tapi guru sekolah ini menyiapkan anak-anak yang siap bekerja, sehingga standar sekolah menjadi standar industri,” tambahnya.
Selain sistem, komunikasi juga sangat penting untuk menjaga anak-anak agar tetap mendapatkan pendidikan serta perhatian khusus orang tua dengan menggandeng kakak asuh. Sehingga anak-anak yang mengikuti program Amman Scholars bisa merasa aman dan nyaman. Kakak asuh juga dilakukan seleksi, untuk memberikan kepercayaan dan kedekatan kepada anak-anak yang akan dibimbing.
Hal demikian dilakukan secara adil agar tidak ada yang ditutupi. Kakak asuh ini diambil dari orang lokal dan akses ke lokasi sekolah dekat. Seleksi kakak asuh untuk mengatasi keluhan anak dan sebagai penyambung antara sekolah, siswa dan orang tua. “Kakak asuh yang diambil harus yang bisa menjadi fasilitator dan memiliki bekal problem solving (memecahkan masalah). “Kami juga memberikan pelatihan secara rutin bersama dengan anak-anak. Diharapkan ke depan kakak asuh ini bisa menjadi jembatan dan berkontribusi untuk lebih aktif dengan anak-anak di sekolah,” jelasnya.
Dijelaskannya lagi, kakak asuh yang direkrut Maxima tetap dibina. Besarnya pengaruh kakak asuh dalam mensukseskan program AMMAN Scholars ini dikisaran 30 persen. Kontribusi mereka sangat penting untuk membantu anak-anak dalam proses belajar mengajar termasuk pengembang dan keterampilan anak-anak. “Kami juga menyiapkan, psikolog bila ada kejadian yang terjadi kepada anak-anak yang mengikuti program Amman Scholars,” ujarnya.
Alumni AMMAN Scholar batch I (gelombang pertama), Amri Iqra Samudra mengatakan, dia merasa bangga karena melalui program tersebut menghantarkan dirinya bekerja di salah satu perusahaan swasta dengan upah yang lumayan Rp. 4juta bahkan sampai 5 juta.
“Dengan gaji yang ada, Alhamdulillah bisa berbagi dengan orang tua sekalipun itu nominalnya tidak besar. Ada kepuasan batin yang tidak terbayarkan bisa memberikan orang tua apalagi itu hasil kerja keringat sendiri,” beber Iqra’.
“Bangga mas. Perlahan bisa mandiri. Saya juga pernah menjadi juara membuat website tentang kesehatan dan mewakili sekolah di tingkat nasional dan berkeinginan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi,” ungkap mantan murid SMPN 1 Maluk itu.
Kepada siswa yang sedang mengenyam pendidikan dan yang akan lolos melalui program AMMAN Scholar ini agar dapat memanfaatkan program dimaksud untuk mencari relasi. “Jangan malu, harus berani keluar dari zona nyaman. Selama kita berikhtiar dan yakin dengan apa yang ingin kita raih, Insya Allah dimudahkan,” gugahnya.
Untuk diketahui, peserta yang mengikuti proses seleksi administrasi untuk siswa-siswi KSB sebanyak 379, Esai 321 dan interview 75 dan siswa-siswi KS mengikuti administrasi 37, esai 23 dan interview 12. Bila digabungkan KSB dan KS untuk administrasi 416, esai 344 dan interview 87 siswa-siswi.
Tentang AMMAN Scholars
Penerima Beasiswa AMMAN (AMMAN Scholars) adalah salah satu program utama yang dijalankan di bawah pilar Human Capital Development, salah satu pilar di bawah Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) AMMAN, untuk memastikan pemerataan akses pendidikan berkualitas dengan menyediakan pelatihan vokasi bagi masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Beasiswa Vokasi AMMAN Scholars
Beasiswa pendidikan formal (Sekolah Menengah Kejuruan dan Diploma 3)
AMMAN Scholars untuk pendidikan formal tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) telah dilakukan sebanyak tiga batch sejak 2021. Hingga 2023, AMMAN Scholars telah memberikan manfaat kepada lebih dari 160 scholars yang terpilih. AMMAN Scholars yang terpilih melanjutkan pendidikan SMK di berbagai daerah seperti Kudus Jawa Tengah, Ponorogo dan Malang Jawa Timur.
Pendidikan Non-formal (Pelatihan)
AMMAN Scholars pendidikan non-formal telah dilakukan sejak tahun 2020, dan hingga 2023 telah memberikan beasiswa kepada lebih dari 830 siswa dari KSB dan Kabupaten Sumbawa. Sampai saat ini, telah ada lebih dari 700 siswa alumni pelatihan vokasi non-formal yang telah siap terjun ke dunia kerja.
Kedua program vokasi ini ditujukan kepada pemuda/i KSB sebagai penerima manfaat program untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang menghasilkan sumber daya manusia terampil dan siap kerja, sesuai dengan kebutuhan industri, memenuhi permintaan lapangan pekerjaan, membangun spirit kewirausahaan dan mendapatkan pekerjaan yang berkualitas.
Proses seleksi program AMMAN Scholars dijalankan secara terbuka, objektif dan akuntabel. Seleksi administrasi dokumen dan penulisan motivation essay melalui microsite AMMAN Scholars, seleksi tes potensi akademik (termasuk portofolio/contoh karya dan tes fisik untuk beberapa bidang jurusan) dan wawancara panel dan Medical Check Up atau tes kesehatan. (deP)