
Salah satu atlet surfer Sumbawa Barat saat menikmati ombak super suck, Pantai Jelengah. (Foto: ist)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Sebanyak 12 atlet surfing Sumbawa Barat akan mengikuti kompetisi Liga Surfing Indonesia (LSI) yang akan berlangsung di Uluwatu, Bali.
12 putra daerah itu tergabung dalam West Sumbawa Surfing Club (WSSC). Terlebih lagi, pada kompetisi yang akan berlangsung di Pulau Dewata itu, para surfer Sumbawa Barat akan turun di tiga divisi perlombaan yakni junior men U-18, open man dan master man.
“Ini suatu kebanggan bagi kami berlaga di level nasional,” ungkap Hamzori Am selaku Ketua WSSC pada media, Selasa 15 Oktober 2024.
“Keikutsertaan WSSC di tahun ke-4 LSI ini, ada tantangan bagi kami terutama menjadi yang terbaik karena harus melawan atlet-atlet yang notabene berpengalaman,” ungkap lagi.
Ia menambahkan, surfing saat ini bisa dikatakan sebagai konstituen Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) karena pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh-Sumut merupakan cabang olahraga (Cabor) yang ikut dipertandingkan.
Lebih dari itu, kata Hamzori, surfing ini juga merupakan olahraga yang paling banyak digemari sekaligus wadah promosi pariwisata paling mudah untuk meningkatkan angka kunjungan wisatawan mancanegara.
“Sumbawa Barat memiliki potensi wisata bahari yang mantap. Baik untuk olahraga surfing ataupun untuk diving karena bentangan bibir pantai yang cukup luas,” paparnya.
“Itu merupakan aset daerah yang membutuhkan sentuhan. Kalau itu dikelola dengan baik, maka akan membawa berkah bagi daerah juga,” terang Hamzori.
Lebih dari itu, terang Hamzori, dewasa ini beberapa daerah di Indonesia menggeliatkan industri pariwisata. Mereka sadar bahwa industri pariwisata ini merupakan industri yang sustainable (berkelanjutan) yang tidak memiliki limitasi waktu. Karena sifatnya berlanjut, tegas Ketua PSOI, inilah yang membuat investor dalam negeri atau investor luar negeri mau berinvestasi.
“Industri pariwisata adalah industri sustainable. Tidak akan habis seperti industri pertambangan yang ada masanya,” ujarnya mengingatkan.
Ketua WSSC itu juga mengungkapkan, keikutsertaan WSSC pada ajang ini tidak lepas dari supporting perusahaan PT. AMNT yang memiliki komitmen terhadap pariwisata.
“Karena komitmen itu, bisa jadi pariwisata merupakan sektor yang disiapkan pasca tambang, terlebih untuk ekonomi development,” pungkasnya. (deP)