Atlet surfing Sumbawa Barat berfoto usai acara pelepasan. (Foto: ist)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Pantai Uluwatu, Bali akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan grand final Liga Surfing Indonesia (LSI), 18 s/d 20 Oktober 2024.
Pada event tersebut, Sumbawa Barat ikut mengirimkan kontingen melalui West Sumbawa Surf Club (WSSC). Mereka yang berangkat merupakan atlet yang telah mengikuti training serta mengantongi poin banyak setelah mengikuti serangkaian kegiatan surfing internal club.
Pada LSI ini, WSSC akan turun di tiga divisi. Pada divisi Junior men U-18 ada Rizky Karunia dengan jumlah poin 5.460, Khairullah 4.940, Satria Jayadi 4.640 dan Kai Kelana Semawa 3.440. Sedangkan pada divisi Open Men akan diikuti oleh Hamzori -AM sebanyak 4.940 poin, Zainuddin Jack 4.900, M. Karazi 3.340 dan Badran 2.680 poin. Untuk divisi Master Man ada Khaeruddin 4.520 poin, Mahdan 3.900, Ahmad Yasri 3.720 dan Arvo Tohalu 3.460.
“Selamat berkompetisi. Harumkan nama daerah dan sponsor yang tentunya melalui prestasi membanggakan,” ungkap Andi mewakili Social Impact PT. AMNT saat pelepasan atlet.
Perusahaan ikut berkontribusi mendukung WSSC mengikuti LSI ini karena perusahaan memiliki komitmen untuk sport development (pengembangan olahraga) serta sustainable tourism (pariwisata yang berkelanjutan).
“Sekali lagi, selamat berkompetisi. Kami bangga pada teman-teman. Serap ilmu dari senior surfer Indonesia lainnya agar suatu saat nanti KSB bisa mengirim atlet yang berlaga di level surfing Internasional,” bebernya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Nurdin Rahman mengatakan bahwa kompetisi ini bukan hanya tentang perlombaan, tapi juga menjadi ajang bagaimana para peselancar ini bersama pemerintah ikut mempromosikan potensi daerah. Kita ketahui, bahwa potensi kegiatan surfing di tanah Pariri Lema Bariri ini tidak kalah bahkan kekuatan ombak di pantai Sumbawa Barat diakui world class atau ombak kelas dunia.
“Kami berharap teman-teman surfer ini mengajak teman-temannya untuk mau berselancar ke KSB sehingga daerah kita ini semakin lebih dikenal,” terangnya.
Pada kesempatan itu, Nurdin berharap agar teman-teman surfer ini menjadi agent sekaligus motor penggerak untuk meningkatkan pariwisata Sumbawa Barat. Sektor pariwisata merupakan sektor yang disiapkan pasca tambang sebagaimana sustainable tourism (pariwisata keberlanjutan).
“Torehkan prestasi karena itu akan menjadi catatan sejarah dan ditulis dengan tinta emas,” pungkasnya. (deP)