Hasanuddin, politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) saat kampanye paslon nomor urut 1, AMANAH. (Foto: ist)
PenaTenggara.com (Poto Tano) — Hasanuddin atau akrab dengan sapaan Raja Mantar mengkonfrontir, tidak ada kaitannya dengan siapa-siapa soal kekalahannya di Pemilihan Legislatif (Pileg) lalu. Menang dan kalah adalah hal biasa dalam pertandingan, termasuk dalam Pemilihan Legislatif.
Hal itu disampaikannya di Kampanye Paslon Nomor Urut 1, AMAR – NANI, di Desa Mantar Kecamatan Poto Tano, Kamis, 31 Oktober 2024 malam. Menyusul fitnah bertendensi pelemahan tersebut disampaikan salah satu Paslon pesaing.
“Kalo ada yang mengatakan kekalahan saya itu akibat ulah pihak lain maka itu tidak benar. Pihak yang menyampaikan itu sama saja dengan pembual, pembohong, penghasut dan tukang fitnah,” ungkapnya.
Menurutnya, terpilih atau tidaknya seseorang sebagai wakil rakyat tentu tergantung atas takdir. Artinya, jika Tuhan menghendaki seseorang untuk duduk sebagai anggota dewan, pasti Allah SWT akan memberikan amanah itu.
“Tentunya hal demikian berlaku juga kepada saya. Apalagi jumlah suara keterpilihan saya di Pileg lalu memang tidak signifikan,”imbuhnya.
Raja Mantar juga menepis tuduhan pihak lawan yang menyebut dirinya tidak berada di barisan AMAR – NANI. Ia menegaskan tetap tegak lurus mendukung pasangan AMANAH, in line dengan partai tempatnya bernaung, PDIP.
” Sampai detik ini saya tetap berdiri kokoh di barisan AMANAH. Jadi tuduhan itu saya anggap tudingan murahan yang tak bermutu,” cetusnya.
Sebagai putra Desa Mantar, Hasan memiliki pengaruh yang cukup kuat. Warga bahkan mengaku, sosoknya begitu melekat sebagai keterwakilan masyarakat.
Untuk itu, ia meminta agar masyarakat tidak menerima mentah-mentah berbagai upaya provokasi yang dilancarkan pihak lawan.
“Jangan sampai di musim politik ini kita diadu domba dan terhasut omongan pihak lain yang tidak bertanggung jawab. Desa Mantar , tidak boleh berpecah belah, harus berada dalam satu barisan meraih kemenangan AMANAH,” tandas Raja Mantar disambut teriakan Coblos Nomor 1 dari warga. (deP)