H. Suhodo saat menyampaikan kondisi labolatorium RSUD Asy-Syifa. (Foto: ist)
Berita ini Kerjasama Kominfo Sumbawa Barat dengan PenaTenggara.com
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Tim assement eliminasi malaria pada Kementrian Kesehatan RI melakukan kunjungan kerja ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa’, Rabu 6 November 2024.
Kehadiran Tim Assessment itu dipimpin oleh Dedy Supriyanto, S.Si., MKM dan beranggotakan Dr. dr. Rita Kusriastuti, M.Sc, Rita Juliawaty, SKM,. M.Si, Nugroho Hanggowo Rizki, S.Sos. Terlebih lagi, tim tersebut melakukan pengecekan secara langsung mengenai dokumen-dokumen kasus malaria yang pernah di tangani di RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat.
Tidak sampai disitu, mereka juga melihat serta mengecek labolatorium dan perangkatnya, farmasi hingga unit pelayanan darah rumah sakit.
“Tadi, Tim Assesment melihat secara langsung pola penanganan malaria di RSUD Asy-Syifa’. Tentu segala masukan dan arahannya, akan sangat penting untuk derajat kesehatan masyarakat tanah Pariri Lena Bariri,” terang Dirut RSUD Asy-Syifa’ pada media usai kunjungan.
Dikatakannya lagi, ada banyak hal yang kami diskusikan dengan teman-teman Kementrian dalam rangka pelayanan pada masyarakat, khusus dalam menangani kasus malaria.
Sebagaimana kita ketahui, sambung dr. Carlof, kasus malaria ini merupakan salah satu kasus atau penyakit yang mematikan. Jadi, butuh penanganan serius.
“Kita bersyukur di kunjungi. Jadi, ilmu dan arahan bisa implementasikan pada saat pelayanan,” bebernya.
Lebih jauh dr. Carlof mengungkapkan bahwa tujuan dari kehadiran Tim Assesment ini untuk menilai layak tidaknya KSB mendapatkan pengakuan dari pemerintah pusat Bebas Malaria dengan elemen penilaian meliputi adanya sistem yang baik untuk memastikan tidak ada penularan malaria kembali, tidak ada penularan setempat selama tiga tahun berturut-turut, positivity rate malaria< 5% dan Annual Parasite Insiden malaria < 1 Per 1000 penduduk. (deP)