PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Pelaksanaan reses 25 anggota DPRD KSB pada Masa Sidang I tahun 2021 berakhir pada Selasa (2/11) lalu.
Reses yang dilakukan di Daerah Pemilihan (Dapil) masing-masing itu menjadi momentum bagi legislator bersilaturrahmi sekaligus mendengar serta menggali aspirasi terhadap apa yang menjadi kebutuhan masyarakat.
“Pada dasarnya, kegiatan reses merupakan kewajiban yang melekat pada anggota DPRD. Sementara masyarakat memiliki hak untuk menyalurkan aspirasinya,” ungkap Andi Laweng SH.,MH pada media, Jum’at (5/11) via seluler.
Lebih jauh Andi, reses ini merupakan ajang untuk membangkitkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Hal itu selaras dengan sistem bottom up dan sebaliknya yaitu bottom down. Hematnya, pembangunan bukan berdasarkan kemauan pemerintah, akan tetapi berdasarkan kebutuhan publik.
Pembangunan, jelasnya lagi, tidak akan terwujud bila masyarakat acuh tak acuh dan bersikap apatis terhadap masa depan daerahnya. Partisipasi masyarakat adalah salah satu misi daerah terlebih teman-teman legislatif mendorong itu bisa terjadi.
Berkenan dengan hasil reses yang dilaksanakan selama enam hari itu, ada banyak sekali usulan dan harapan. Apa yang telah disampaikan oleh masyarakat itu akan menjadi pokok-pokok pikiran yang selanjutnya dibawa ke parlemen untuk diperjuangkan secara kelembagaan.
“Ada usulan yang datang dari masyarakat dan itu bisa dikotakkan. Ada yang skala prioritas, ada yang sifatnya urgent untuk segera ditanggulangi dan ada juga yang menjadi bahan daftar tunggu untuk dibahas ditahun berikutnya,” ujar politisi asal Desa Kertasari yang juga Ketua DPD Partai Persatuan Indonesia Provinsi NTB (DPD PKP NTB) itu.
Kendati demikian, pihaknya tidak memberikan janji, akan tetapi, tegasnya semua usulan dan kebutuhan masyarakat akan dibahas di gedung parlemen bersama eksekutif.
Ia menambahkan, selama pelaksanaan reses di Dapil I, aspirasi yang paling dominan ialah kelompok usaha UMKM ibu-ibu yang meminta sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan produksi, pemuda pengusaha yang membutuhkan dukungan peralatan dan fasilitas penunjang hingga pada peningkatan kualitas jalan dan pembangunan rumah-rumah ibadah.
“Semua aspirasi masyarakat dari latar belakang nelayan dan petani, turut kami bahas,” paparnya.
Selama pandemi Covid -19 ini, banyak sektor jasa yang lesuh. Akan tetapi, sektor UMKM dan pertanian perlu diapresiasi karena mampu bertahan seakan menjadi penopang ditengah Corona Disease -19 mengoyak semua lini.
“Pekerjaan infrastruktur yang diharapkan sebagai solusi meningkatkan perekonomian dan mengurangi pengangguran terselubung tidak berjalan,” terangnya.
Pantuan media, masyarakat cukup antusias mengikuti reses. Ini terbukti dengan terisinnya kursi-kursi yang disiapkan.
“Ini membuktikan bahwa masyarakat KSB sudah dewasa sekaligus mengetahui asas dan manfaat dari reses ini. Animo besar masyarakat yang datang menjadi suntikan semangat bagi kami sebagai perwakilan mereka untuk berjuang demi keadilan dalam rangka menuju persatuan,” imbuh Andi.
Terakhir Andi Laweng, selama kegiatan reses, protokol kesehatan tetap diutamakan. Jaga jarak, gunakan masker dan hindari terjadinya kontak erat.
“Masyarakat diarahkan juga untuk melakukan vaksinasi lantaran ini merupakan program pemerintah dan wajib bagi seluruh rakyat Indonesia untuk sama-sama meningkatkan kekebalan tubuh guna meretas penyebaran Corona,” pungkasnya. (dep/parlementaria)