PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Bagi Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang yang tersebar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sumbawa Barat dihimbau untuk bersiap dengan kemungkinan yang terjadi kedepan. Pasalnya, mereka rencananya akan di tarik ke struktural, namun di sisi lain mereka tidak tahu akan ditempatkan dimana lantaran jumlah PTT di struktural sendiri juga sudah melebihi.
Belum lama ini, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Sumbawa Barat, H. Abdul Malik pada media belum lama ini, bahwa nasib PTT yang telah bekerja di SDN itu statusnya belum jelas di tahun 2022 mendatang lantaran adanya formasi 337 PPPK yang dibuka yang Pemkab Sumbawa Barat, dimana secara otomatis beban kerja di SDN terpenuhi.
Lebih jauh Kepala BKPSDM menerangkan, keberadaan PTT bertentangan dengan PP No 49 tahun 2018 tentang managemen PPPK.
“Kondisi ini akan kami sampaikan kepada pimpinan daerah untuk arahan dan kebijakan selanjutnya terhadap PTT. Mau ditarik ke struktural, kan sudah penuh. Mau tetap di tempat dia bekerja, ada aturan yang bertentangan dengannya,” ungkap H. Malik.
Terpisah, anggota legislatif DPRD Sumbawa Barat, Merliza Jawas S.Sos.I.,MM angkat bicara mengenai hal itu.
Politisi dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu meminta eksekutif bijak dalam menyikapi persoalan tersebut.
“Posisi PTT terkesan Simalakama. Mau ditarik ke dalam struktural, tapi pemda sendiri tidak tahu mereka akan ditempatkan. PTT yang didalam struktural juga sudah penuh. Jika mau tetap di SDN, keberadaan mereka justru bertentangan dengan aturan,” ungkap Merliza.
Atas dasar itu, pihaknya menyarankan kepada Pemda agar bisa menggelar pelatihan yang muaranya pada peningkatan kualitas Sumberdaya Manusia dengan penyiapan dan penguatan skill sesuai minat masing-masing. Sehingga kemampuan PTT terus meningkat dan teman-teman bisa bertahan bahkan membuka peluang lapangan kerja baru,” paparnya.
Dikatannya lagi, dewasa ini terdapat banyak peluang usaha yang nantinya bisa untuk difasilitasi. Beberapa contoh, sebutnya menyiapkan skill untuk menjadi pramuwisata atau yang akranya didengar tour guide sebagai penopang pariwisata. Hal itu senada dengan peluang jelang pelaksanaan WSBK dan MotoGP di Lombok Tengah. Karena secara tidak langsung, terangnya lagi, Kabupaten Sumbawa Barat akan mendapat limpahan wisatawan sebelum dan sesudah pelaksanaan event internasional itu.
Peluang lainnya ialah, meningkatkan produktifitas UMKM hingga pelatihan untuk skill dari penyerapan tenaga kerja pada industri raksasa smelter.
“Ini yang didepan mata, dan masih banyak lagi pelatihan-pelatihan yang bisa meningkatkan produktifitas skill,” imbuhnya.
Memang, sambung Wakil Ketua II DPRD KSB itu ditengah situasi yang serba komplek akibat pandemi saat ini, banyak hal yang sulit nan sukar dilakukan oleh eksekutif. Akan tetapi, keputusan atau kebijakan pemerintah yang sifatnya menuju kesejahteraan masyarakat ditengah pandemi ini juga ditunggu oleh masyarakat
Untuk itu, sebagai wakil rakyat, pihaknya siap mendukung setiap upaya pemerintah dalam menyiapkan program peningkatan skill.
“Situasi soal PTT ini bukan persoalan yang mudah. Tidak boleh disepelekan apalagi dianggap remeh. Ini menyangkut hajat hidup orang banyak,” pungkasnya. (deP/parlementaria)