PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) – Dalam rangka memberikan edukasi pada masyarakat, Pemkab Sumbawa Barat melalui Dinas Pertanian bekerjasama dengan Kementrian Pertanian menggelar bimbingan teknis bagi Kader Siaga Rabies (Kasira) sejak 23 s/d 26 November 2021.
Kegiatan yang dipusatkan di Aula Kantor Dinas Pertanian Sumbawa Barat itu diikuti oleh Kader Posyandu dari Desa Batu Putih, Persiapan Lamungan, Kelurahan Sampir, Kuang dan Menala. Selain itu, hadir pula Kepala Desa, Lurah, Babinsa dan Kamtibmas lima wilayah hingga tokoh pemburu serta perwakilan agent PDPGR.
“Alhamdulillah, terlaksananya kegiatan ini tidak terlepas dari dukungan teman-teman Kementrian,” ungkap Kepala Dinas Pertanian, Suhadi SP pada media, Rabu (24/11) diruang kerjanya.
Ia menjelaskan, pihaknya membangun tim yang selanjutnya disebut Kasira ini bertujuan menyelamatkan manusia dari gigitan anjing yang terjangkit virus Rabies. Yang paling penting untuk diketahui bersama, bahwa keberadaan tim Kasira ini untuk membunuh anjing yang ada. Tim ini nantinya justru merawat dan memberikan vaksin kepada anjing yang dipelihara oleh masyarakat.
Lebih jauh Suhadi, penyakit ini tidak bisa disepelekan. Rabies ini adalah penyakit infeksi yang menyerang susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini merupakan penyakit hewan menular akut yang dapat menular dari hewan ke manusia (Zoonosis) yang ditularkan dari hewan penular rabies (HPR) melalui gigitan hewan tertular misalnya oleh anjing, kucing, kera, kelelawar dan lain-lain. Penyakit zoonosis ini, menurutnya cukup berbahaya karena dapat menyebabkan kematian baik pada hewan maupun pada manusia. Hal ini tentu saja meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan penanggulangan yang cepat dan tepat dalam upaya pemberantasannya salah satunya dengan dilaksanakan bimtek pengendalian Penyakit Hewan Menular Strategis/PHMS (Penghitungan Populasi Hewan Menular Rabies).
Kendati demikian, sambung Suhadi, warga Sumbawa Barat patut bersyukur karena sejauh ini serangan anjing rabies di tanah Pariri Lema Bariri masih nihil.
“Dengan adanya bimbingan teknis ini dapat meningkatkan kapasitas petugas yang menangani masalah kesehatan hewan sehingga serangan anjing gila di KSB tetap nihil,” paparnya.
Meskipun KSB dilaporkan masih kosong kasus rabies, pihaknya tidak terlena. Tim Kasira ini dibentuk sebagai salah satu garda terdepan guna mengantisipasi jatuhnya korban anjing rabies.
“Masyarakat diminta tetap waspada. Penyakit ini bukan saja disebabkan oleh anjing. Akan tetapi bisa juga melalui hewan lain, contohnya kucing,” terang Suhadi. (dep**)