PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI melalui Direktorat Jendral Perikanan Tangkap menegaskan bahwa Bantuan Premi Asuransi Nelayan (BPAN) untuk tahun 2021 batal.
Pembatalan terhadap BPAN itu dipertegas melalui surat nomor :B.9435/DJPT/TU.210.D4/VII/2021 tentang pemberitahuan pembatalan pelaksanaan BPAN 2021 yang di teruskan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi hingga kabupaten/kota.
Kepala Dinas Keperikanan Sumbawa Barat, Ir. Amin Sudiono melalui Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Iwan Irawan S.Pt.,M.Si pada media, Jum’at (17/12) di ruang kerjanya mengatakan, dibatalkannya BPAN itu lantaran anggaran KKP mengalami pemotongan sehubungan dengan langkah strategis pemerintah dalam mendanai penanganan Covid -19 dan dampak yang ditimbulkan serta dukungan anggaran perlindungan sosial kepada masyarakat. Salah satu lingkup KKP yang masuk dalam skema pemotongan anggaran adalah kegiatan BPAN tahun 2021.
“Ada alasan mendasar mengapa kementrian KKP membatalkan program tersebut,” ungkap Iwan.
Apa yang telah dikeluarkan oleh kementrian ini, selanjutnya akan kami sampaikan kepada semua nelayan untuk di ketahui bersama. Sebelumnya, tutur Iwan lagi, pihak kementrian telah melayangkan surat pemberitahuan permohonan kesiapan teknis pelaksanaan BPAN nomor :B.8426/DJPT/TU.330.D4/VI/2021.
Terhadap pembatalan ini juga, pihaknya mengajak nelayan untuk tidak berkecil hati. Seraya berharap, tahun 2022 mendatang KKP bisa menggelontorkan kembali anggaran untuk program asuransi nelayan sebagai wujud dari pemerintah dalam memberikan perlindungan.
Kendati berharap program asuransi itu digulirkan, disisi lain pihaknya mendorong nelayan mandiri asuransi. Artinya, mereka (nelayan,red) tidak banyak bergantung pada pemerintah. Mereka bisa meningkatkan kualitas dengan jaminan asuransi terlebih membayar kewajiban berdasarkan besaran yang disepakati dengan perusahaan asuransi.
Ia menegaskan, pemerintah tidak memberi ikan, akan tetapi memberi sarana. Hematnya, kalau ikan sekali santap sedangkan dengan sarana, teman-teman nelayan bisa mencari ikan dengan potensi perikanan tak terbantahkan. Artinya, pemerintah mengajarkan kita semua untuk bekerja untuk meningkatkan kualitas dan tarap hidup.
“Bantuan ‘armada semut’ untuk nelayan berupa sampan fiber dan mesin serta jaring tangkap harus di manfaatkan. Perikanan mesti di eksplor karena bantuan yang dibagikan itu cukup mumpuni,” terangnya. (deP)