PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Ada beberapa item kegiatan yang laksanakan oleh Pemkab Sumbawa Barat dalam rangka memeriahkan Hari Lahir (Harlah) ke -18 tahun 2021.
Rentetan kegiatan yang akan dilaksanakan itu merupakan wujud syukur terlebih atas pelayanan yang telah diberikan pada masyarakat.
Diantara kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tahun ini ialah Berampok atau tinju tradisional tanah Samawa, Berapan Kebo hingga Pasar Rakyat.
Dari beberapa agenda tersebut, Pasar Rakyat telah dimulai dan buka langsung oleh Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin MM pada Rabu (17/11) malam dan di pusatkan di Alun-alun Kota Taliwang.
Pasar Rakyat sendiri rencananya ditutup pada Senin (22/11) mendatang serta 26 UMKM dan Bulog ikut terlibat dalam acara tersebut.
“UMKM yang ikut terlibat, mereka akan memasarkan produk unggulannya masing-masing,” ungkap Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag), Nurdin Rahman melalui Sekretaris Dinas sekaligus Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Koperindag, Rahadian pada media, Kamis (18/11) di ruang kerjanya.
Dalam pasar rakyat ini juga, tambah Rahadian, Bulog ikut terlibat dengan memasarkan tiga komoditi seperti beras, minyak goreng dan gula.
Berbicara tiga komoditi itu, Minyak Goreng menarik perhatian. Pasalnya, harga semakin naik dan cukup jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 16.500,-/liter. Yang terjadi di pasaran, harga Minyak Goreng mencapai Rp 19.000,-/liter bahkan Rp 20.000,-/liter. Secara tidak langsung, terdapat kenaikan yang signifikan dengan marjin Rp 3.000,- dan Rp 4.000,-.
Kehadiran Bulog dalam kegiatan Pasar Rakyat ini, menurutnya memberikan pelayanan pada masyarakat yang kaitannya dengan jaminan harga.
“Untuk beras, harganya masih normal dan aman,” beber Rahadian.
Mantan Kepala Bidang Perdagangan itu menambahkan, komoditi lainnya juga mengalami kenaikan harga yaitu Gula.
Kendati mengalami kenaikan harga, hal tersebut tidak membuat masyarakat atau konsumen berteriak apalagi menjadi buah bibir.
Secara umum, imbuh Rahadian, kegiatan ini diharapkan bisa menggerakkan roda perekonomian ditengah pandemi Covid -19.
Membangkitkan ekonomi, katanya lagi, harus melibatkan UMKM. Tidak harus melalui industri skala besar.
“UMKM, merupakan salah satu pilar ekonomi kerakyatan. Sektor ini tidak boleh lesu apalagi mati. Jika itu terjadi, maka dampaknya pada masyarakat sangat besar,” ujarnya. (dep)