
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Bertempat di Desa Benete, Kecamatan Maluk, Rabu (9/3) kemarin, Bupati Sumbawa Barat meletakkan batu pertama untuk PT. Sumbawa Apsara Beton (SAB).
Bupati dalam sambutannya mengatakan, dirinya mengajak seluruh komponen masyarakat untuk mendukung agar iklim investasi ini lebih kondusif dan rencana kerja perusahaan berjalan lancar.
Lepas dari itu, Lembaga Swadaya Masyarakat Bengkas Maluk Nusantara dan Lembaga Adat Tana Samawa (LATS) Kecamatan Maluk menyoroti keberadaan perusahaan subkontraktor PT. PIL terutama dari segi tenaga kerja dan peralatan yang ada.
Ketua Bengkas, Boy Burhanuddin Teta pada media, Kamis (10/3) mengatakan, pihaknya mendukung penuh roda investasi dan berkomitmen menjaga kondisifitas daerah.
Akan tetapi, beber Boy, perusahaan yang masuk harus mengedepankan serta mengindahkan nilai kearifan lokal dengan memberdayakan masyarakat sebagai bagian dari perusahaan. Hematnya, terang Ketua Bengkas warga yang memiliki skill di bidang-bidang seperti driver atau bidang lainnya berdayakan warga lokal.
Yang kami ketahui saat ini, bahwa desas-desus perusahaan subkontraktor PT.PIL saat ini mempekerjakan 20 orang driver mixer yang semuanya dari luar daerah. Padahal, tegasnya banyak putra daerah yang memiliki skill di bidang itu.
“Selain dari tenaga kerja, kami juga menyoroti keberadaan dari kendaraan subkontraktor PT.PIL yang 10 unit dan dak berflatkan EA,” paparnya seraya mempertanyakan apakah kehadiran alat tersebut telah diketahui oleh instansi terkait atau tidak.
Hal senada diutarakan oleh Jon Rayes selaku Ketua LATS, Kecamatan Maluk. Dirinya menyayangkan sikap perusahaan yang kesannya mengabaikan kompetensi lokal.
“Apa iya KSB yang luas ini tidak mampu menjawab kebutuhan 20 driver,” tanyanya.
“Kami menginginkan agar lokal diberdayakan. Manfaatnya banyak terutama putaran ekonomi,” bebernya. (deP)