PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Selain mendapatkan vaksin hewan secara gratis, pemilik anjing juga akan mendapatkan uang penghargaan atau insentif dari Pemkab Sumbawa Barat sebesar Rp. 15.000,-/ekor.
Kebijakan tersebut diberlakukan oleh pemerintah setempat untuk 2.000 ekor anjing yang mendapatkan pelayanan vaksin hewan pertama.
“Kegiatan ini kami design untuk merangsang semangat pemilik anjing untuk mau memvaksin hewan peliharaannya,” ungkap Kepala Dinas Pertanian, Suhadi SP pada media, Kamis (21/4) di ruang kerjanya.
Mengapa perlu merangsang, beber Suhadi saat ini rating vaksinasi terhadap Hewan Penular Rabies (HPR) masih rendah. Disisi lain, bumi Pariri Lema Bariri ini masih ditengah wabah virus Anjing ‘gila’ rabies.
Nah, dengan adanya vaksin pada HPR ini akan membentuk kekebalan tubuh pada hewan yang rentan terinfeksi rabies di suatu populasi. Melalui pemberian vaksin juga, katanya diharapkan kekebalan kelompok dengan maksud untuk mengurangi laju infeksi di dalam populasi rentan tersebut.
“Jadi, selain vaksinasi, upaya strategis lain dalam pengendalian rabies yaitu mengontrol populasi rabies dengan cara sterilisasi HPR,” beber Suhadi.
Lebih jauh Kadis Pertanian mengatakan, yang tidak kalah penting lagi dalam mengendalikan peningkatan kasus rabies adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap penyakit dan bahaya rabies khususnya masyarakat yang memelihara HPR harus mengetahui tata cara memelihara hewan yang baik serta tidak melepas liarkan HPR terlebih memberikan vaksinasi rabies secara rutin.
“Jika ditemukan adanya kasus gigitan HPR, dihimbau kepada masyarakat agar melapor kedinas peternakan dan atau puskemsas terdekat,” pungkasnya. (deP**)
Buruan!, Pemda KSB Siapkan Insentif Untuk Pemilik Hewan Anjing Untuk Divaksin
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Selain mendapatkan vaksin hewan secara gratis, pemilik anjing juga akan mendapatkan uang penghargaan atau insentif dari Pemkab Sumbawa Barat sebesar Rp. 15.000,-/ekor.
Kebijakan tersebut diberlakukan oleh pemerintah setempat untuk 2.000 ekor anjing yang mendapatkan pelayanan vaksin hewan pertama.
“Kegiatan ini kami design untuk merangsang semangat pemilik anjing untuk mau memvaksin hewan peliharaannya,” ungkap Kepala Dinas Pertanian, Suhadi SP pada media, Kamis (21/4) di ruang kerjanya.
Mengapa perlu merangsang, beber Suhadi saat ini rating vaksinasi terhadap Hewan Penular Rabies (HPR) masih rendah. Disisi lain, bumi Pariri Lema Bariri ini masih ditengah wabah virus Anjing ‘gila’ rabies.
Nah, dengan adanya vaksin pada HPR ini akan membentuk kekebalan tubuh pada hewan yang rentan terinfeksi rabies di suatu populasi. Melalui pemberian vaksin juga, katanya diharapkan kekebalan kelompok dengan maksud untuk mengurangi laju infeksi di dalam populasi rentan tersebut.
“Jadi, selain vaksinasi, upaya strategis lain dalam pengendalian rabies yaitu mengontrol populasi rabies dengan cara sterilisasi HPR,” beber Suhadi.
Lebih jauh Kadis Pertanian mengatakan, yang tidak kalah penting lagi dalam mengendalikan peningkatan kasus rabies adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap penyakit dan bahaya rabies khususnya masyarakat yang memelihara HPR harus mengetahui tata cara memelihara hewan yang baik serta tidak melepas liarkan HPR terlebih memberikan vaksinasi rabies secara rutin.
“Jika ditemukan adanya kasus gigitan HPR, dihimbau kepada masyarakat agar melapor kedinas peternakan dan atau puskemsas terdekat,” pungkasnya. (deP**)