Tim Dinas Dosial KSB (ID Card) melakukan penyerahan beras CPP kepada KPM di Desa Lamusung, Kecamatan Seteluk. (Foto: deP)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Meskipun kegiatan program penyaluran beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) merupakan tanggung jawab Dinas Ketahanan Pangan, bukan berarti Dinas Sosial lantas berpangku tangan.
Dinas Sosial turut menyukseskan program tersebut, terlebih memiliki peran yang cukup vital mengingat 13.673 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari program beras CPP itu menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementrian Sosial.
“Alhamdulillah, selama kami mendampingi penyaluran beras CPP ini, semuanya berjalan lancar,” ungkap Kepala Dinas Sosial, dr. H. Syaifuddin melalui Kepala Bidang Data dan Informasi (Datin), Andy Suwandy S.IP pada media, Rabu (19/4).
Ia menjelaskan, bahwa beras CPP untuk kuota Sumbawa Barat dilepas secara simbolis oleh Sekretaris Daerah (Sekda), Amar Nurmansyah ST.,M.Si dua hari yang lalu atau tepatnya Senin (17/4) di samping Graha Fitrah, Kantor Bupati dan Wakil Bupati.
Lebih jauh Andy menerangkan, dari delapan kecamatan yang ada, Kecamatan Taliwang merupakan wilayah yang paling banyak menerima beras CPP dengan jumlah 5.087 KPM. Selanjutnya Seteluk dengan 1.972. Diikuti oleh Brang Rea sebanyak 1.813. Poto Tano sebanyak 1.780, Jereweh sebanyak 8.59, Brang Ene 785, Sekongkang 705 dan yang paling sedikit berada di Kecamatan Maluk dengan jumlah 672.
Pangan jenis beras yang disalurkan ini, terangnya, merupakan beras untuk bulan Maret. Sedangkan untuk penyaluran beras jatah bulan April, rencananya dilakukan pada minggu pertama bulan Mei dan jatah bulan Mei sendiri rencananya di salurkan pada minggu akhir Mei itu sendiri.
“Mengenai rencana penyaluran tahap II dan III, kami masih menunggu jadwal dari Bulog. Karena mereka yang ditunjuk oleh pemerintah pusat untuk distribusi,” terangnya.
Pada media, Andy memaparkan jumlah beras CPP untuk Sumbawa Barat sebanyak 136.730 ton dan selanjutnya di sebarkan 10 kg per/KPM.
“Beras CPP ini merupakan program pemerintah pusat yang tujuannya mengurangi pengeluaran KPM melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan salah satunya beras untuk keluarga,” papar mantan Kadis Kesehatan tersebut.
“Kategori besar yang diberikan itu kualitasnya medium serta aman di konsumsi,” ujarnya.
Pada media, Ia menjelaskan bahwa pola penyaluran besar itu dipusatkan di kantor kelurahan dan kantor desa masing-masing untuk memudahkan serah terima.
“Kami bersinergi dengan teman-teman dari Bulog, dan Dinas Ketahanan Pangan menargetkan penyaluran ini rampung sebelum lebaran,” pungkasnya. (deP)**