Berencana Datangkan Tenaga Baru
Berita ini Kerjasama Kominfo Sumbawa Barat dengan PenaTenggara.com
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Fasilitas dan penyelenggara layanan kesehatan kebanggaan warga tanah Pariri Lema Bariri, RSUD As-Syifa’ berhasil meraih Akreditasi PARIPURNA dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
Predikat PARIPURNA didapatkan setelah tim surveyor dr. Arya Warsaba Sthiaprana Duarsa,MM dan dr. Karsito Sp.PD, Sp.PD-FINASIM melakukan penilian yang mendalam.
“Kita bersyukur, akreditasi level top bisa kami raih. Ini juga menandakan, bahwa mutu pelayanan rumah sakit memenuhi standar. Terlebih, memacu dan memotivasi bagi semua karyawan untuk semakin melayani dengan baik kepada seluruh pasien,” ungkap Dirut RSUD As-Syifa, dr. Carlof Sitompul pada meria, Kamis (25/5).
Meskipun hari ini RSUD As-Syifa’ telah menyandang predikat PARIPURNA, bukan berarti pelayanan kesehatan akan terselenggara dengan baku apalagi landai. Akan tetapi, tambah Dirut, pola pelayanan di improv/dikembangkan. Muaranya, semua pasien dengan mudah mendapatkan pelayanan kesahatan.
“Artinya, ada inovasi kerja yang akan kami munculkan. Tentunya secara perlahan,” paparnya.
Tidak sampai disitu saja, managemen juga berencana mendatangkan tenaga kesehatan baru, semisal Dokter untuk mendukung dan menunjang pelayanan kesehatan.
“Beberapa ruang pelayanan juga akan rehab. Itu juga untuk kenyaman pasien saat berada di lingkungan rumah sakit,” bebernya lagi.
Meskipun demikian, terhadap apa yang telah kami rencana ini tidak lepas dari dukungan semua komponen pemerintah, legislatif, yudikatif dan juga masyarakat.
“Kami tetap butuh dukungan dari saran dari semua pihak, agar pelayanan yang diberikan tetap maksimal sesuai demi kemuliaan bersama,” imbuh pria berdarah Batak itu.
Sebagaimana diketahui, papar dr. Carlof, RSUD As-Syifa’ pertama kali terakreditasi perdana bintang 1 pada tahun 2016 yang lalu, dan pada tahun 2019 ter Akreditasi Paripurna SNARS edisi.
Perjalanan panjang dalam mempertahankan akreditasi ini terbayar tuntas dengan hasil capaian yang maksimal, dimana pada tahun 2019 seluruh dunia harus menghadapi Pandemi Covid-19 dan Rumah Sakit tetap harus memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar mutu dan keselamatan pasien.
“Rentetan akreditasi yang berhasil diraih, sebuah pengakuan bahwa mutu pelayanan kesehatan semakin bagus dan layak mendapat apresiasi dari negara,” terangnya lagi.
Terakhir, Ia menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan di RSUD As-Syifa’ turut menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat, sehingga harus dipastikan pelayanan kesehatan yang diberikan harus bermutu dan memiliki karakter aman, tepat waktu, efisien, efektif, berorientasi pada pasien, adil dan terintegrasi.
Pemenuhan mutu pelayanan di rumah sakit dilakukan dengan dua cara yaitu peningkatan mutu secara internal (Internal Continous Quality Improvement), yaitu Rumah sakit melakukan upaya peningkatan mutu secara berkala antara lain penetapan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi indikator mutu serta pelaporan insiden keselamatan pasien. Peningkatan mutu secara internal ini menjadi hal terpenting bagi rumah sakit untuk menjamin mutu pelayanan.
Selain itu peningkatan mutu eksternal (External Continous Quality Improvement) merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit secara keseluruhan. Beberapa kegiatan yang termasuk peningkatan mutu eksternal adalah perizinan, sertifikasi, lisensi dan akreditasi.
“Rumah sakit melakukan peningkatan mutu internal dan eksternal secara berkesinambungan (continuous quality improvement) untuk mendukung pelaksanaan Program Nasional,” pungkasnya. (deP)