Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin MM saat menyampaikan materi pada kegiatan Stadium General Pembekalan Magang II bagi Praja Muda angkatan XXXII Program Sarjana Terapan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Nusa Tenggara Barat Tahun Akademik 2022/2023.
Berita ini Kerjasama Kominfo Sumbawa Barat dengan PenaTenggara.com
PenaTenggara.com, (Lombok) — Bertempat di Auditorium IPDN Kampus NTB, Lombok Tengah, Bupati Sumbawa Barat Dr. Ir. H. W. Musyafirin MM memperkenalkan role pembangunan di tanah Pariri Lema Bariri yang bernafaskan gotong royong, Senin (29/5).
Orang nomor satu di Sumbawa Barat menyampaikan hal tersebut disela-sela materinya pada saat mengisi stadium general di kegiatan Pembekalan Magang II bagi Praja Muda angkatan XXXII Program Sarjana Terapan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Nusa Tenggara Barat Tahun Akademik 2022/2023.
Mengawali sambutannya, kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu terlebih dahulu mengucapkan selamat datang di Kabupaten Sumbawa Barat kepada para mahasiswa IPDN. Kehadirannya diyakini akan turut serta berperan dalam membangun masyarakat menjadi lebih baik dan luar biasa.
“Kami beruntung dengan kedatangan adek-adek Mahasiswa IPDN dan daerah Sumbawa Barat menjadi lebih bergairah,” ujarnya Bupati.
Sebagaimana diketahui, beber Bupati, Sumbawa Barat terdiri dari delapan kecamatan, tujuh kelurahan dan 57 desa, terlebih pada tahun 2022 lalu, tanah tercinta Sumbawa Barat berumur 19 tahun.
Meskipun diusia yang masih terbilang remaja, ada banyak prestasi yang berhasil di torehkan. Satu diantaranya, menjadi kabupaten/kota pertama di Indonesia yang tuntas lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Keberhasilan tersebut, bukan diraih dengan cara yang murah. Semua komponen bergerak karena digerakkan dengan instrumen Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR).
Melalui PDPGR, Gotong royong dijadikan sebagai nilai dan juga sebagai instrumen yang dituangkan dalam Perda nomor 01 tahun 2016.
Nah, adapun misi pemerintahan saat ini sejak kami dilantik, berupaya melakukan pemenuhan hak – hak dasar masyarakat seperti sandang, pangan, pendidikan, kesehatan. Ini semua berada dalam satu semangat yaitu menuju KSB baik, negeri yang baik, baldatun toyyibatun warabbhun ghafur.
“Insya Allah, kami percaya teman IPDN mudah dan gampang berinteraksi dengan masyarakat sekaligus sharing pengalaman atau ilmu pengetahuan,” bebernya.
Tidak sampai disitu, Bupati juga memperkenalkan dua kartu sakti yakni Kartu Pariri dan Kartu Bariri. Yang mana, nama dua kartu tersebut diambil dari motto Sumbawa Barat yaitu Pariri Lema Bariri yang artinya menata agar lebih baik.
Lebih rinci H. Firin, bahwa Kartu Pariri berfungsi dalam memberikan pelayanan sosial. Sementara Kartu Bariri berfungsi memberikan pemberdayaan.
Program Kartu Pariri yang salah satunya pariri kesehatan telah tuntas memberikan pelayanan kesehatan ditanggung pemerintah daerah, menjadikan KSB pertama di NTB, tuntas pelayanan kesehatan. Kartu Pariri lainnya yaitu Pariri Pendidikan, dan Pariri Lansia-Disabilitas. Melalui program kartu pariri, Pemerintah menjadikannya sebagai instrument dalam penanganan program FM 3,32 atau Fakir Miskin 3,32 %. Angka tersebut merupakan persentase kemiskinan ekstrim yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat yang terdiri dari 1.478 Kepala Keluarga.
“Sebanyak 228 Posyandu yang tersebar di seluruh Kecamatan. Posyandu selanjutnya menjalankan fungsi sebagai fasilitator, pemberdayaan, pengaduan masyarakat dan tempat diskusi warga,” terang Bupati.
Sementara itu, terdapat program Kartu Bariri yang terdiri dari Bariri Nelayan, UMKM, dan Bariri Ternak. Pemerintah Daerah akan memberdayakan masyarakat berupa peralatan. Akan tetapi, masyarakat yang terkena bantuan diwajibkan untuk menabung.
“Prinsipnya mereka menabung yaitu untuk dirinya sendiri,” singkatnya yang disambut riuh tepuk tangan peserta.
nah, mengenai pengangguran, Bupati menyampaikan bahwa KSB sebagai daerah tambang, terdapat banyak sekali pendatang, dan imbas dari mutasi penduduk banyak berimbas pada peningkatan kemiskinan.
“Ini menjadi attensi kami. Karena menangani kemiskinan tidak semudah membolak balik telapak tangan,” pungkas Bupati. (deP)