Kepala Bidang Ketenagaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Hermanto S.Pd.,MM usai memberikan keterangan pada media. (Foto: ist)
Berita ini Kerjasama Kominfo Sumbawa Barat dengan PenaTenggara.com
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Seiring bertambahnya penegerian sekolah baru hingga adanya PNS pensiun tiap tahun, diduga menjadi menyebab terjadinya kekurangan tenaga.
Sampai saat ini, lembaga pendidikan negeri di Sumbawa Barat khususnya jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih kekurangan guru Mata Pelajaran (Mapel) dan guru kelas.
Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Khusnarti S.Pd melalui Kepala Bidang Ketenagaan, Hermanto S.Pd.,MM pada media, Kamis (22/6).
Ia memaparkan, di beberapa sekolah SD misalnya di Sumbawa Barat, kami kekurangan guru agama dan juga olahraga. Demikian pula untuk jenjang SMP yang mana KSB saat ini kekurangan guru Matematika, Bahasa Indonesia, Pendidikan Seni dan guru TIK.
Kebutuhan kami, sambung Hermanto untuk mengisi formasi tersebut membutuhkan sekitar 130 tenaga baru.
“Kami akan sampaikan kekurangan ini ke Kemendikbud RI agar menjadi attensi,” ungkapnya.
Dengan adanya kebutuhan seperti itu, Pemda KSB berharap agar mendapat kuota Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2023. Sehingga, kekosongan itu nantinya dapat terisi.
Informasi yang kami terima, 187 PPPK guru kuota tahun 2022 untuk Sumbawa Barat di dinyatakan lulus administasi. Akan tetapi, berkas mereka saat ini tengah berproses di BKN.
“Yaa, kalau pun mereka sudah lulus, tetapi kami tidak ada kebijakan untuk mengarahkan mereka mengisi kekosongan tadi itu. Mereka sudah ada penempatan sekalipun SKnya saat ini belum di pegang,” ujarnya.
Mengulaskan sedikit ke belakang, tutur mantan Kepala Sekolah SMA 1 Brang Rea itu, bahwa formasi PPPK guru untuk KSB tahun 2022 lalu sebanyak 202. Tetapi yang memenuhi persyarat adalah 187. Jadi, ada 15 sisanya yang tidak terpenuhi.
“Itu baru urusan guru Mapel dan guru kelas. Belum lama lagi urusan ketenagaan lainnya seperti Kepala Sekolah (Kepsek) kosong untuk jenjang TK/PAUD seiring statusnya dari swasta dan kini sudah negeri yang harus juga kita isi,” pungkasnya. (deP)