
Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin ST saat menyampaikan sambutan dan arahan kepada 11 Kepala Sekolah (Kepsek) yang dilantik. (Foto: ist)
Berita ini Kerjasama Kominfo Sumbawa Barat dengan PenaTenggara.com
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sumbawa Barat memberikan amanat kepada Andi Saputra S.Pd untuk menjadi Kepala Sekolah SDN Omal Sapa, Kecamatan Poto Tano menggantikan Kurniawan S.Pd yang meninggal dunia.
Alumni ke-17 pondok pesantren Al-Ikhlas tahun 2006 ini yang juga seangkatan dengan Almarhum Kurniawan diangkat menjadi Kepala Sekolah pada saat mutasi, Jum’at 21 Juli 2023, kemarin bersamaan dengan 10 kepala sekolah lainnya jenjang satuan pendidikan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar (SD).
Terhadap sejumlah guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah ini diperkuat melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Nomor 117/800.1.3.1/BKPSDM/2023 tertanggal 11 Juli 2023 tentang pemindahan dan pengangkatan guru yang diberi tugas kepala sekolah lingkungan pendidikan Kabupaten Sumbawa Barat.
Diberitakan sebelumnya, terdapat tiga sekolah yang posisi kepala sekolahnya kosong. Yakni SDN Goa di Kecamatan Jereweh, SDN 1 Seteluk di Kecamatan Seteluk dan SDN Omal Sapa di Kecamatan Poto Tano.
“Kekosongan itu semuanya telah terisi saat mutasi kemarin,” ungkap Kepala Dinas Dikbud, Khusnarti S.Pd pada media, Sabtu (22/7).

Dijelaskannya, SDN Omal Sapa diisi oleh Andi Saputra sekaligus promosi. SDN Negeri 1 Seteluk diamanatkan kepada Hanif yang sebelumnya Kepsek SD Negeri 3 Seteluk. Sedangkan Kepsek SD Negeri 3 Seteluk diamanatkan kepada Ilham yang sebelumnya Kepsek SD Negeri Tapir. Sementara untuk pengganti Ilham sebagai Kepsek SDN Tapir dipercayakan kepada Haslansyah yang sebelumnya menjabat sebagai Kepsek SD Negeri Lamusung. Untuk posisi Kepsek SD Negeri Lamusung sendiri dipercayakan kepada Mukhlis yang mendapatkan promosi-sebelumnya guru di SD Negeri Telaga Baru.
Sedangkan Kepsek SD Negeri Goa-Jereweh yang sempat kosong, kini dipercayakan kepada Sudarmaji yang sebelumnya menjabat sebagai Kepsek SD Negeri Kuang Busir. Sedangkan SD Negeri Kuang Busir dipercayakan kepada Syamsul Haris yang sebelumnya Kepsek SD Negeri Sagena. Untuk SD Negeri Segena dipercayakan kepada Subki yang sebelumnya guru di SD Negeri 4 Seteluk.
Sedangkan guru-guru lain yang dimutasi ialah Ariati Susana yang sebelumnya guru TK Negeri 2 Taliwang, kini dipromosi sebagai kepala TK Negeri 6 Taliwang. Selanjutnya, Zulkarnain yang sebelumnya kepala TK Negeri 5 Poto Tano, kini menjabat sebagai kepala TK Negeri 1 Seteluk. Terakhir, Suparyanti yang sebelumnya guru TK Negeri 1 Poto Tano, dipromosi menjadi kepala TK Negeri 4 Poto Tano.
“Terhadap mereka yang menempati posisi baru, jabatan itu adalah amanat dan ada pertanggung jawabannya,” ujarnya.
Pada saat mutasi yang digelar di Aula Dinas Dikbud itu, turut hadir Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin ST.
Mengawali sambutannya, alumni organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu mengucap selamat kepada guru maupun kepsek yang dilantik.
“Jabatan yang telah teman-teman terima, kami berharap bisa dijalankan dengan baik,” katanya.
Pada kesempatan itu, dia mengakui bahwa menjadi guru tidaklah mudah. Sebagai pendidik, guru dituntut lebih sabar dalam menyikapi berbagai dinamika yang terjadi di lingkungan sekolah.
Dinamika dilingkungan pendidikan, menurutnya cukup kompleks. Mendidik anak-anak saat ini jauh lebih sulit dibanding dulu.
Satu pesan penting, kepala TK maupun SD diharapkan dapat memberikan pelajaran tentang attitude (etika/akhlaq) kepada anak-anak didik mereka. Memulai dari jenjang sekolah seperti ini akan lebih mudah dibanding saat mereka nanti menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
“Membuat pintar itu gampang, tapi yang paling utama bagaimana mengajarkan tentang etika dan kesopanan,” Ujar Wabup.
Pintar menurutnya tidak menjamin seseorang menjadi berhasil. Banyak anak tidak pintar namun di kehidupannya menjadi orang yang lebih bermanfaat ditengah masyarakat. Guru juga diminta tidak membedakan mana anak pintar dan tidak pintar.
“Perlakukan sama dan utamakan tentang pelajaran tentang etika dan norma kesopanan, karena ini menjadi modal berharga mereka untuk dapat saling menghargai kedepannya,” tutup Wabup Fud. (deP)