Ilustrasi rokok. (Foto: ist)
Berita ini Kerjasama Kominfo Sumbawa Barat dengan PenaTenggara.com
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Bagi masyarakat yang perokok berat, diharapkan untuk dapat mengurangi atau berhenti mengkonsumsinya. Karena rokok merupakan salah satu faktor yang dapat mempercepat terjadinya penyakit Katarak.
“Memang, penyebab yang paling dominan Katarak ini disebabkan oleh faktor usia. Tetapi dengan gaya hidup yang tidak bisa jauh dari rokok, maka prilaku kita sendiri yang mengundang datangnya Katarak lebih cepat dari usia tua kita sendiri,” terang dr. I Wayan Ardy Paribrajaka pada media, Senin (28/8) di ruang kerjanya di RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat.
Biasanya, terang pria alumni Universitas Udayana ini, di usia 50 tahun keatas sangat rentan dengan Katarak. Meskipun demikian, jika pada usia muda berprilaku hidup sehat, menjaga makanan dengan gizi seimbang, menjaga kebugaran dan gemar berolahraga maka bisa memperlambat terjadinya Katarak.
Katarak, katanya merupakan penyakit pada ketika lensa mata. Awalnya, tidak mengganggu penglihatan, tetapi perlahan dia terus berkembang. Katarak kalau dibiarkan lama kelamaan akan menjadikan penglihatan kabur, berkabut bahkan berimbas pada aktifitas lainnya seperti kesulitan membaca hingga kesulitan untuk menyetir.
Lebih jauh Wayan Ardy menerangkan, memang penyebab katarak yang paling umum ditemui adalah akibat proses penuaan. Tetapi rasa trauma yang menyebabkan perubahan pada jaringan mata juga bisa menyebabkan Katarak. Lensa mata kita ini, sambungnya lagi didominasi oleh air dan protein. Dengan bertambahnya usia, maka lensa menjadi semakin tebal dan juga tidak fleksibel.
Hal tersebut menyebabkan gumpalan protein dan mengurangi cahaya yang masuk ke retina, sebuah lapisan yang sensitif terhadap cahaya yang terletak di belakang dalam mata. Kondisi tersebut pada akhirnya menyebabkan pandangan kabur dan tidak tajam. Perubahan lensa diawali dengan warna kuning kecoklatan ringan, tetapi semakin memburuk seiring dengan bertambahnya waktu.
“Selain itu, katarak juga bisa disebabkan oleh kondisi lain, operasi mata sebelumnya, ataupun kondisi medis seperti diabetes. Penggunaan obat steroid dalam jangka panjang juga bisa menjadi pemicu atau menyebabkan penyakit mata tersebut berkembang,” bebernya.
Ada juga faktor lain yang bisa meningkatkan risiko katarak, pertama, penuan. Selanjutnya riwayat trauma. Lensa mata yang pernah mengalami trauma, seperti masuknya serpihan material tajam ke dalam mata, terbentur bola atau dengan benda lainhya, kembang api, juga dapat membuat penyakit katarak timbul lebih cepat.
Bagi ibu hamil, terangnya lagi, Jika ibu saat hamil mengidap infeksi, khususnya rubella, itu juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya katarak yang disebut kongenital pada anak yang dilahirkan. Parahnya, Katarak kongenital dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata anak.
Mengonsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka waktu lama, seperti obat Kortikosteroid hingga Amiodaron, dapat memicu katarak. Pengidap penyakit tertentu seperti diabetes melitus, hipokalemia serta juga dapat menjadi pemicu timbulnya katarak di kemudian hari. “Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol. Terkenanya sinar matahari yang cukup lama pada mata. Terpapar racun hinga faktor genetik. Itu semuanya bisa menyebabkan Katarak,” ulas dr. Wayan.
Pada pasien Katarak, RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat bisa melakukan penanganan dengan jalan operasi.
Nah, bagi masyarakat Sumbawa Barat yang memiliki gangguan penglihatan, dapat berkonsultasi ke Klinik Mata RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat.
“Pasien pasca operasi tetap kami pantau perkembangan penglihatannya. Tentunya dengan metode standar ilmu kesehatan,” pungkasnya. (deP)