Berita ini Kerjasama Kominfo Sumbawa Barat dengan PenaTenggara.com
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Mendapatkan pelayanan kesehatan merupakan hak warga negara. Kata tersebut layak dialamatkan kepada pengidap penyakit gagal ginjal stadium akhir , termasuk yang disertai dengan penyakit menular seperti Hepatitis B.
Unit layanan Hemodialisa di RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat telah beroperasi selama 6 tahun hingga tahun 2023 ini. Berawal dari kapasitas 3 mesin, sekarang telah mencapai 10 mesin. Dari 10 mesin cuci darah yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa’, delapan diperuntukan bagi pasien cuci darah pengidap penyakit tidak menular dan dua mesin lagi untuk pasien pengidap penyakit menular seperti Hepatitis B.
Bagi pengidap Hepatitis B yang mendapatkan pelayanan medis cuci darah atau hemodialisa, diharapkan untuk tetap tenang.
“Tidak boleh kita campur. Mesti alatnya dipisah,” terang Dirut RSUD Asy-Syifa’, dr. Carlof Sitompul pada media, Senin (4/9) di ruang kerjanya.
Ia menambahkan, Hepatitis dan bisa menular melalui pelayanan medis cuci darah. Oleh karena itu, pasien yang memiliki penyakit-penyakit tersebut tidak boleh dicampur mesinnya dengan pasien yang bebas dari penyakit darah. Mesin cuci darah hepatitis B tersendiri.
Lebih jauh dr. Carlof mengatakan, Hepatis B merupakan salah satu dari sekian penyakit menular yang mempunyai komplikasi serius. Agar tidak menular, maka penanganannya juga harus ekstra.
Lepas soal Hepatitis B , RSUD Asy-Syifa’ saat ini melayani 41 pasien dengan jadwal yang sudah terbilang padat.
“ Saat ini kami mempunyai 41 pasien yang terjadwal tetap 2x/minggu..Setiap hari kami membuka dua shift pagi sore sehingga dalam satu bulan dari 41 pasien tersebut dapat terlaksana sebanyak 328 tindakan dialysis.”
Untuk saat ini kapasitas dikita sudah penuh, untuk dapat menerima pasien baru dengan sangat terpaksa menunggu pasien yang ada stabil atau bisa berkurang jadwal dialisisnya atau pasien tersebut melakukan hemodialisis di unit layanan lainnya. Alat cuci darah tidak bisa dipaksakan beroperasi 24 jam. Mesin juga perlu istirahat dan dipelihara. Kalau nanti mesin itu mengalami gangguan, dampaknya justru sangat fatal.
Pada media, pria berdarah Batak itu juga meminta kepada masyarakat untuk menjaga kualitas hidup dan jaga kesehatan. Tren penyakit katastropik saat ini semakin meningkat.
“Sering mengkonsumsi makanan dengan kandungan gula, garam, dan lemak tinggi, makanan instan dan sering merokok, menenggak minuman beralkohol serta kurang berolahraga menjadi salah satu penyebab terjadinya penyakit kronis seperti Diabetes, Hipertensi yang bila tidak terkendali akan dapat menyebabkan komplikasi salah satunya gagal ginjal,” pungkasnya. (deP)