Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. MUsyafirin MM (tengah) di dampingi oleh Asisten I, Drs. Mulyadi (kiri) dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB, Abdul Aziz SH.,MH. (Foto: ist)
Berita ini Kerjasama KOminfo Sumbawa Barat dengan PenaTenggara.com
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Bupati Sumbawa Barat Dr. Ir. H. W. Musyafirin MM bersama beberapa kepala SKPD menghadiri kegiatan silaturrahmi dengan Himpunan Mahasiswa Sumbawa Barat (Hipmasbar) dan Pengurus Asrama Mahasiswa dan Pelajar Kabupaten Sumbawa Barat di Asrama Mahasiswa-Pelajar Mataram di Mataram, Sabtu (23/9).
Dalam pertemuan tersebut, H. Firin-akrabnya Bupati Sumbawa Barat disapa menyampaikan kondisi mengenai keamanan daerah yang tetap terpelihara.
Diketahui, kehadiran Bupati pada forum silaturrahmi tersebut dalam rangka memenuhi permintaan dari pengurus Himpunan Mahasiswa Sumbawa Barat (Hipmasbar) Mataram sekaigus menyikapi berbagai persolan yang ada di internal pengurus Asrama Mahasiswa Sumbawa Barat.
Turut mendampingi Asisten I pada Setda KSB yang membidangi Pemerintahan dan Kesra Drs. Mulyadi, Kepala BPKAD Muhammad Yusuf, Plt Kasat Pol PP H. Ibrahim, S. Sos.
Selain itu, hadir juga Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB sekaligus mantan Sekretaris Daerah (Sekda), H. Abdul Aziz SH.,HM serta pembina asrama Sumbawa Barat, Drs. Lukmanul Hakim.
H. Abdul Azis., SH., MH selaku tokoh masyarakat Sumbawa Barat di Mataram mengatakan, semasa dirinya menjabat sebagai Sekda KSB, pemerintah daerah telah membantu mahasiswa di kota-kota besar berupa sewa asrama seperti contoh di Makassar, Solo dan Kota Malang. Sedangkan mahasiswa di Jogja, Pemda KSB membeli bangunan untuk dijadikan asrama. Sementara di Kota Mataram, pembangunannya permanen.
Atas aset pemerintah tersebut, pihaknya berharap agar bangunan tersebut dirawat dan di jaga baik-baik. Terlebih lagi, mengikuti apa yang telah di atur oleh pemda. Tidak ada kebebasan yang bebas sebebasnya.
“Giat dalam menuntut ilmu. Karena mahasiswa merupakan genersi yang disiapkan untuk membawa tanah Pariri Lema Bariri kedepan yang lebih baik lagi,” bebernya.
Ditempat yang sama, Bupati Sumbawa Barat dalam arahannya mengatakan bahwa mahasiswa merupakan agent of change. Memiliki nalar kritis, termasuk dalam menyikapi informasi dana Corporate Sosial Responsibility (CSR) 400 milyar dan juga beasiswa dari PT. AMNT.
“Jangan menghakimi sesuatu jika tidak mengetahui dan memahaminya secara utuh,” ujar Bupati seraya mengatakan bahwa mahasiswa jangan mudah terprovokasi dengan berita-berita yang asal usulnya tidak jelas.
Dia juga menambahkan, mungkin data yang kita peroleh itu benar. Tetapi cara membaca data tersebut mungkin belum benar.
Lebih jauh Bupati, kita berharap keberadaan PT. AMNT bisa memberikan manfaat yang besar kepada mahasiswa, tetapi perlu dikomunikasikan apa yang menjadi maksudnya tersebut dengan baik dan benar.
“Jika sudah dikomunikasikan dengan baik, Insya Allah mereka (pihak perusahaan) akan merespon,” pungkasnya. (deP)