
Nampak toilet Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sumbawa Barat yang akan di rehab untuk disabilitas. (Foto: ist)
Berita ini Kerjasama Kominfo Sumbawa Barat dengan PenaTenggara.com
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sumbawa Barat akan merehab MCK dinas sebagai bentuk penyetaraan pelayanan publik bagi teman-teman Difabel.
Prihal tersebut diutarakan oleh Kepala Dinas Dikbud, Khusnarti S.Pd yang didampingi oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Hasanuddin S.IP pada media, Senin (25/9).
“Dilakukan rehab MCK dinas karena adanya arahan dari Ombudsman,” terangnya.
Mengapa lembaga tersebut meminta kami melakukan rehab, karena mengacu kepada hasil dari Survey Kepatuhan yang dilakukan oleh Ombudsman RI tahun 2021 bahwa banyak dinas, kantor, atau organisasi pemerintahan dianggap belum mampu memenuhi standar pelayanan publik karena kurangnya fasilitas atau aksesibilitas untuk Difabel.
“Insya Allah dalam waktu dekat, kami akan rombak MCK dinas dengan sistem pengerjaan pengadaan langsung yang nilainya ±Rp 190.000.000,-,” bebernya lagi.
MCK yang di rehab ini nantinya akan memberikan aksesibiltas bagi Difabel. Sehingga, mereka ini mendapatkan pelayanan yang setara sebagaimana pada umumnya. Pemerintah memberikan kemudahan bagi teman-teman disabilitas sebagai wujud kesamaan kesempatan.
Sekalipun teman-teman Difabel ini mengalami keterbatasan yang membuatnya sulit berpartisipasi aktif, terang Khusnarti, namun sebagai warga negara mereka juga memiliki kesetaraan hak untuk di layani.
“Aksesibilitas untuk Difabel harus di sediakan karena kesamaan hak dalam pelayanan publik,” urainya.
Jadi, tegasnya, penyelenggara pemerintahan bukan hanya dituntut mampu untuk menyelenggarakan pelayanan publik secara utuh, namun dituntut juga untuk memastikan pelayanan publik tersebut dapat diakses oleh masyarakat, terlebih difabel.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sumbawa Barat juga telah menyediakan akses bagi Difabel berupa jalur naik-turun yang persis di depan pintu utama kantor.
“Ini menandakan bentuk kepeduliaan dan tanggung jawab kami kepada teman-teman Difabel bahwa mereka juga memiliki hak setara dalam pelayanan,” pungkasnya. (deP)