Menteri PPPA, Bintang Prayoga saat menyampaikan kata sambutan. (Foto: ist)
Berita ini Kerjasama Kominfo Sumbawa Barat dengan PenaTenggara.com
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Bintang Puspayoga berkunjung ke Kabupaten Sumbawa Barat, Minggu 26 November 2023.
Kedatangannya disambut hangat oleh Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin MM, Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin ST, Ketua DPRD Kaharuudin Amar serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) hingga pejabat tinggi di PT. AMNT.
Kehadirannya di komplek Kemutar Telu Center (KTC) langsung mengunjungi stand UMKM terlebih dirangkai dengan jalan sehat dan senam bersama, bazar UMKM, Rarak Cupping Coffee, pameran tenun Mantar, menggambar untuk anak-anak, pemeriksaaan kesehatan gratis, coaching klinik football, basic surfing training sampai pembagian doorprize.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Graha Fitrah pukul 10.00 pagi itu, Vice President Sosial Imfact PT. AMNT, Priyo Pramono dalam sambutannya mengatakan, pihaknya bangga karena perusahaan ikut berperan dalam agenda pembangunan yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, kolaboraksi yang dilaksanakannya ini bertujuan untuk mewujudkan tanah Pariri Lema Bariri sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA). Perusahaan, sambungnya, mendukung peningkatan peran perempuan dan pemenuhan hak-hak dasar anak untuk memastikan agar mereka memiliki ruang yang aman, nyaman dan memiliki kesempatan untuk berkarya dan berkreasi dengan potensi tertinggi mereka miliki.
Lebih jauh Priyo Pramono, untuk mendukung percepatan Sumbawa Barat sebagai kabupaten layak anak, PT. AMNT selaku perusahaan tambang yang tengah berekspansi akan membangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) sebagai wadah fisik ramah lingkungan dan ramah anak.
“Ini untuk kemuliaan bersama. Anak-anak hari ini merupakan generasi yang disiapkan untuk membangun bangsa dan Negara,” bebernya.
Ditempat yang sama, Bupati Sumbawa Barat menyampaikan bahwa kegiatan kolaboraksi tersebut merupakan rangkaian dari Hari Ulang Tahun (Harlah) Sumbawa Barat yang ke-20 yang jjatuh setiap tanggal 20 November. Tentu, tambah Bupati, kedatangan Mentri PPPA merupakan salah satu kado istimewa karena orang nomor satu di Kementrian PPPA hadir secara langsung di tengah masyarakat.
Lanjut H. Musyafirin, dengan berbagai komitmen dapat memberikan pemberdayaan kepada perempuan dan perlindungan kepada anak, mestinya KSB sudah bisa masuk dalam kategori Kabupaten Layak Anak. Bulan bulan ini saja, tegas Bupati, KSB selalu mendapatkan undangan dari pemerintah pusat untuk menerima penghargaan diantaranya, penghargaan angka stunting terendah di NTB, Top 45 Inovasi dan satu satunya di NTB, penekanan angka inflasi satu satunya di NTB, penerimaan penghargaan MCP terbaik di NTB oleh KPK, dan beberapa hari kedepan KSB akan merima penghargaan STBM award, dan Kabupaten/Kota sehat.
Penggargaan tersebut diterima tidak lepas dari kinerja serta dedikasi-berkat dilaksanakannya model pemerintahan terbuka yang telah dilaksanakan oleh pemerintahan Sumbawa Barat. Masyarakat dapat menyampaikan aduan setiap saat melalui program Forum Yasinan. Berkat forum tersebut, Sumbawa Barat diundang ke Estonia menjadi delegasi untuk bisa memaparkan model pemerintahan terbuka ke seluruh peserta Open Government Partner (OGP).
Pada momentum itu, Bupati juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada PT. AMNT yang telah berkolaborasi dalam penanganan kemiskinan, membangun perempuan hebat KSB, membantu pembiayaan Posyandu, dan membantu program lainnya. “Tidak ada kerja partisipatif, kolabirartif tanpa ada pemerintahan terbuka,” gugah Bupati.Ditempat yang sama, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI menyampaikan bahwa penyelenggaraan Harlah KSB ke-20 sangat spesial bagi dirinya, dikarenakan bertepatan dengan Hari Anak Internasional.
Disampaikan Menteri, Kabupaten Layak Anak di KSB cikal bakalnya sudah cukup kuat.
“Dari tahun 2016 Kabupaten Layak Anak kok masih berada di kategori pratama. Ini perlu dilakukan verifikasi. Memang betul, untuk menjadi Kabupaten Layak Anak butuh perjuangan keras. Bukan saja peran Kementerian, tetapi lembaga masyarakat, dunia usaha juga sangat diperlukan.Saya percaya dalam waktu segera, pasti bisa kita wujudkan Kabupaten Sumbawa Barat sebagai Kabupaten Layak Anak,” ungkapnya.
Menteri PPPA melanjutkan, bahwa Contoh nyata dalam membangun sumberdaya perempuan dapat di lihat dengan karya yang luar biasa, ini tentu tidak bisa dilakukan pelatihan sekali dua kali tanpa pendampingan.
“Dengan dilaksanakannya deklarasi Desa Kelurahan Ramah Perempuan Peduli Anak (DRPPA), ini diharapkan mampu menginspirasi bagi daerah lain,” demikian Mentri PPPA.
Untuk diketahui, Desa dan Kelurahan yang dideklaradikan yaitu Kelurahan Menala, Kelurahan Dalam, Desa Belo, Desa Beru, Desa Ai suning, Desa Tamekan, dan Desa Pasir putih.
Dalam kesempatan tersebut dilaksanakan juga pelantikan pengurus Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Sumbawa Barat. (deP)