- Arifin Tagara,
NIM. 232015004
Mahasiswa Pascasarjana, Program Studi Manajemen Inovasi, Fakultas Manajemen
Universias Teknologi Sumbawa, Indonesia
PENDAHULUAN
Peran pendidikan tidak cukup hanya berhenti pada proses Mencerdaskan Kehidupan Bangsa seperti yang termaktub dalam pembukaan UUD 45. Pembentukan karakter dan kepribadian bangsa juga sangat diperlukan demi kemajuan sebuah bangsa. Untuk itulah Pendidikan karakter bagi peserta didik diharapkan mampu membentuk kepribadian generasi penerus bangsa, bukan hanya generasi yang cerdas namun juga memiliki akhlak yang mulia dan beradab.
Pengertian Pendidikan Karakter
Sebelum mulai dengan definisi apa itu pendidikan karakter, ada baiknya kita perlu merujuk beberapa pengertian pendidikan karakter dari berbagai sumber.
Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Kemendikbud
Pendidikan karakter didefinisikan sebagai usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik (habituation) sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak berlandaskan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Pendidikan Karakter harus selalu diajarkan, dijadikan kebiasaan, dilatih secara konsisten dan kemudian barulah menjadi karakter bagi peserta didik.
Pendidikan karakter adalah suatu konsep yang telah menjadi fokus penting di dunia pendidikan. Untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik, implementasi pendidikan karakter di sekolah menjadi langkah strategis dalam membentuk generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki nilai-nilai moral yang kuat.
Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Para Ahli
Sedangkan menurut para ahli, pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak yang mulia. Secara khusus apa itu pendidikan karakter? Beberapa ahli telah mendefinisikan secara detail, pengertian pendidikan karakter masing-masing, seperti penjelasan di bawah ini:
- Menurut Thomas Lickona. Pengertian pendidikan karakter menurut Thomas Lickona adalah suatu usaha dengan sengaja yang dapat membantu seseorang untuk memahami, memperhatikan dan melakukan nilai-nilai etika pokok.
- Menurut John W. Santrock. Pengertian pendidikan karakter menurut John W. Santrock adalah sebuah pendekatan langsung dari pendidikan moral dengan cara memberikan pelajaran tentang pengetahuan moral dasar kepada peserta didik agar dapat mencegah diri dari perilaku tidak bermoral dan membahayakan diri sendiri dan orang lain.
- Menurut T. Ramli. Sedangkan menurut T. Ramli, pengertian pendidikan karakter mempunyai esensi dan makna yang serupa dengan pendidikan moral dan akhlak.
Tujuan Pendidikan Karakter Di Sekolah
Secara umum, tujuan utama dari pendidikan karakter adalah untuk membangun bangsa yang berakhlak mulia, bermoral, tangguh, bertoleransi dan bergotong royong. Untuk mencapai hal itu, maka peserta didik perlu ditanamkan nilai-nilai pendidikan karakter yang bersumber dari ajaran Agama, Pancasila dan Budaya. Ke-18 nilai pendidikan karakter itu adalah:
- Religius, 2. Jujur, 3. Toleransi, 4. Disiplin, 5. Kerja Keras, 6. Kreatif, 7. Mandiri,
- Demokratis, 9. Rasa Ingin Tahu, 10. Semangat Kebangsaan, 11. Cinta Tanah Air, 12. Menghargai Prestasi, 13. Bersahabat/Komunikatif, 14. Cinta Damai, 15. Gemar Membaca, 16. Peduli Lingkungan, 17. Peduli Sosial, 18. Tanggung Jawab
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
- Integritas: Menjunjung tinggi kejujuran dan keterbukaan dalam segala situasi, bahkan jika itu sulit.
- Empati: Mempunyai kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain, serta bersikap peduli terhadap kebutuhan mereka.
- Bertanggung Jawab: Mengakui dan memenuhi kewajiban serta konsekuensi dari tindakan-tindakan yang diambil.
- Kerjasama: Mampu bekerja sama dalam tim, menghargai perbedaan, dan membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain.
- Keberanian: Berani menghadapi tantangan dan kesulitan, serta siap untuk mempertahankan nilai-nilai yang diyakini.
- Disiplin: Menerapkan kontrol diri dan kedisiplinan untuk mencapai tujuan, bahkan dalam menghadapi godaan dan tantangan.
Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah
- Pengembangan Program Pendidikan Karakter
Sekolah yang sukses dalam implementasi pendidikan karakter biasanya memiliki program khusus yang didesain untuk membentuk nilai-nilai positif pada siswa. Program ini dapat mencakup mata pelajaran karakter, kegiatan ekstrakurikuler, dan pembinaan khusus. Misalnya, melibatkan siswa dalam kegiatan proyek sosial atau menjalankan program mentoring antara siswa senior dan junior untuk memberikan teladan positif.
- Integrasi Nilai-Nilai Karakter dalam Kurikulum.
Pentingnya pendidikan karakter dapat tercermin dalam integrasinya ke dalam kurikulum sekolah. Mata pelajaran karakter dapat disisipkan dalam berbagai bidang studi, sehingga nilai-nilai tersebut tidak hanya diajarkan secara terpisah tetapi juga diaplikasikan dalam konteks nyata. Misalnya, ketika mempelajari sejarah, siswa dapat menganalisis tindakan tokoh-tokoh sejarah berdasarkan nilai-nilai moral yang diterapkan.
- Peran Guru sebagai Teladan
Guru memiliki peran kunci dalam mengimplementasikan pendidikan karakter di sekolah. Mereka tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga menjadi teladan bagi siswa. Guru yang menunjukkan integritas, empati, dan tanggung jawab dalam tindakan sehari-hari akan membantu siswa untuk menginternalisasi nilai-nilai tersebut. Dengan membina hubungan positif dengan siswa, guru dapat menjadi mentornya dalam pembentukan karakter.
- Kegiatan Ekstrakurikuler Berbasis Karakter
Kegiatan ekstrakurikuler seperti klub, organisasi, atau kegiatan seni dapat menjadi sarana yang efektif untuk mengimplementasikan pendidikan karakter. Siswa dapat terlibat dalam kegiatan-kegiatan ini untuk memperdalam pemahaman mereka tentang nilai-nilai karakter, sekaligus berinteraksi dengan teman sebaya yang memiliki nilai-nilai serupa. Misalnya, klub sukarelawan dapat membantu siswa mengembangkan empati dan kepedulian sosial.
- Pembentukan Etos Sekolah yang Mendukung Karakter
Selain dari program-program khusus, etos sekolah yang mendukung karakter juga perlu dibangun. Hal ini mencakup budaya sekolah yang menghargai kejujuran, kedisiplinan, dan kerjasama. Kepala sekolah dan staf pendidik dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mempromosikan nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari.
- Evaluasi dan Pemantauan Proses Implementasi
Penting untuk terus melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap proses implementasi pendidikan karakter di sekolah. Dengan mengukur efektivitas program dan melibatkan partisipasi siswa, guru, dan orangtua dalam evaluasi, sekolah dapat menyesuaikan strategi mereka agar lebih sesuai dengan kebutuhan siswa dan perkembangan nilai-nilai karakter.
Dampak Positif Pendidikan Karakter
- Peningkatan Prestasi Akademis: Pembentukan karakter yang kuat dapat berkontribusi pada peningkatan prestasi akademis. Siswa yang memiliki keterampilan sosial dan tanggung jawab yang baik cenderung memiliki konsentrasi dan motivasi yang lebih tinggi dalam belajar.
- Pembentukan Pemimpin Berkarakter: Pendidikan karakter menciptakan calon pemimpin yang berkarakter kuat. Pemimpin semacam ini mampu memimpin dengan integritas dan menjadi contoh yang baik bagi orang lain.
- Kontribusi Positif pada Masyarakat: Individu yang dididik dengan karakter baik lebih cenderung berkontribusi positif pada masyarakat. Mereka memiliki kesadaran sosial yang tinggi dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung pembangunan masyarakat.
Kesimpulan
Pendidikan karakter bermuara pada terbentuknya peserta didik yang memiliki keselarasan dan keseimbangan antara pengetahuan akademik, sikap / prilaku yang baik dan ketrampilan. Semoga dengan selalu melakukan penguatan Pendidikan karakter akan menghasilkan peserta didik yang tidak hanya mempunyai pengetahuan akademik yang baik tetapi juga memiliki karakter yang berkualitas.
Dengan mengimplementasikan pendidikan karakter di sekolah, kita tidak hanya membekali siswa dengan pengetahuan akademis, tetapi juga membentuk dasar moral yang kokoh untuk membimbing mereka dalam menghadapi tantangan kehidupan. Sekolah menjadi lahan subur di mana nilai-nilai karakter ditanamkan dan berkembang, membawa dampak positif bagi individu, sekolah, dan masyarakat secara keseluruhan.